BATU – Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko terkejut dengan adanya laporan KPAI terkait dugaan kekerasan seksual SMA Selamat Pagi Indonesia (SPI), Kota Batu, Jawa Timur. Dewanti mengaku masih berupaya meminta penjelasan dari Ketua Komnas Perlindungan Anak Indonesia dan pihak sekolah SPI Kota Batu.
(Baca juga: Kepala Sekolah Bantah Terjadinya Kekerasan Seksual di SMA Selamat Pagi Indonesia)
“Saya belum bertemu secara langsung,baik korban maupun pihak sekolah. Korban yang melaopr juga belum bisa ditemui karena masih dalam perlindungan. Mudah-mudahan hari ini bisa ketemu,” ujar Dewanti, Senin (31/5/2021).
Sejak awal pandemi tahun lalu, sekolah yang juga tempat kunjungan wisata ini ditutup untuk umum. Aktivitas keluar masuk siswa pun tertutup, seluruh siswa harus berada di asrama di dalam bangunan sekolah seluas 20 hektar ini.
(Baca juga: Diplomasi Sebatang Rokok Ala Bung Karno dengan Pemimpin Negara Adidaya)
Padahal, sebelum pandemi pada akhir pekan, sekolah ini kerap menjadi tujuan wisatawan untuk belajar alam, mencoba Bertani, belajar seni, serta menyaksikan pertunjukan pentas seni setiap malamnya.
Sekolah ini juga dilengkapi penginapan, bagi wisatawan yang ingin belajar lebih lanjut tentang pertanian dan seni.
Di SMA Selamat Pagi Indonesia, Kota Batu ini memang dikenal unggul di bidang kesenian. Bahkan pada tahun 2020 pendiri sekolah yang kini menjadi terlapor kasus dugaan kekerasan seksual yang dilaporkan KPAI, bersama belasan siswanya, ke Polda Jawa Timur merilis film layar lebar Anak Garuda.
(fmi)
Heboh Kekerasan Seksual di SMA Selamat Pagi Indonesia, Ini Reaksi Wali Kota Batu - Okezone
Lanjutan Lagi
No comments:
Post a Comment