RADARSOLO.COM - Jajaran Polres Sukoharjo bergerak cepat mengungkap kasus dan menangkap pelaku pembunuhan Wahyu Dian Silviani, 34, dosen UIN Raden Mas Said Solo, yang mengalami kematian tak wajar. Tersangka yakni Dwi Feriyanto, 23, seorang buruh bangunan yang bekerja merenovasi rumah korban.
Pelaku diamankan polisi di rumahnya di Desa Tempel, Kecamatan Gatak, Sukoharjo pada Jumat (25/8) dini hari.
Kapolres Sukoharjo AKBP Sigit mengatakan, kasus bermula saat Kamis (24/8), ada laporan masyarakat terkait penemuan mayat perempuan yang diduga mengalami tindak kekerasan.
"Ada laporan, kita langsung sat-set. Gerak cepat, saya pimpin sendiri olah TKP," kata Sigit di Mapolsek Gatak, Jumat (25/8) sore.
Baca Juga: Terungkap! Motif Tukang Bangunan Pelaku Pembunuhan Dosen UIN Raden Mas Said, Ngaku Sakit Hati
"Selain olah TKP, kita juga meminta keterangan para saksi, teman-teman korban, tetangga, orang tua, keluarga korban," imbuh dia.
Hingga Kamis (25/8) malam, polisi melakukan analisa dan evaluasi mencari orang di balik kematian dosen UIN Raden Mas Said itu. Termasuk memeriksa buruh bangunan yang bekerja di rumah korban.
"Akhirnya terungkap, pelaku bukan pacar, bukan orang dekat, bukan teman, bahkan bukan kenalan korban. Tapi buruh bangunan yang merenovasi rumah korban. Pelaku yakni Dwi Feriyanto, buruh bangunan yang rumahnya tak jauh dari rumah korban. Ditangkap di rumahnya," papar kapolres.
Adapun kronologi pelaku menghabisi nyawa korban bermula pada Senin (21/8), saat pelaku sedang bekerja sebagai buruh bangunan di rumah korban di Perumahan Graha Sejahtera Tempel No 11, Desa Tempel, Kecamatan Gatak. Saat itu pelaku dan tukang bangunan lain tengah memasang batu bata.
Baca Juga: Pelaku Pembunuh Dosen UIN Adalah Buruh Bangunan: Diduga Kuat, Pelaku Merupakan Psikopat
"Korban datang ke lokasi tempat pelaku dan teman-temannya tersebut dengan tujuan mengecek proses renovasi rumah miliknya. Kemudian pukul 08.30, korban menggerutu kepada pelaku dengan perkataan 'tukang kok amatiran'. Hal itu berlangsung selama kurang lebih 30 menit. Pelaku merasa sakit hati karena merasa sudah bekerja dengan baik, pelaku merasa dendam," kata Sigit.
Hingga pada Rabu (23/8), pelaku berniat menghabisi nyawa korban. Pelaku bahkan mempersiapkan aksi kejinya itu dengan membawa pisau pemotong daging, lantas memakai sarung tangan medis serta menggunakan buff yang menutupi wajahnya.
"Pelaku berjalan kaki dari rumahnya yang beralamat di RT 2 RW 5, Desa Tempel, Kecamatan Gatak menuju tempat tinggal korban," ungkapnya.
Diketahui, beberapa waktu terakhir, dosen UIN Raden Mas Said itu tinggal sementara di rumah kosong milik tetangganya lantaran rumahnya tengah direnovasi. Sesampai di rumah tersebut, pelaku naik ke atap melalui pagar samping kanan. Kemudian, masuk ke rumah melalui dak belakang tempat menempatkan tendon air di tempat tinggal korban tersebut.
Kronologi Pembunuhan Dosen UIN Raden Mas Said, Pelaku Sempat Bisiki 'Diam atau Teriak dan Tak Habisi' - Radar Solo - Radar Solo
Read More
No comments:
Post a Comment