RADARSOLO.COM - Tak hanya dianiaya, mahasiswa Prodi Fisika Fakultas Matematika Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Khoirul Umam, 19, mengaku juga sempat mendapat ancaman akan dibunuh oleh sopir fakultas setempat, YP.
Ancaman itu keluar, saat YP melakukan penganiayaan untuk kali kedua di sekitar taman kampus. Saat itu, korban ditonjok mengenai pipi kanan dua kali, dahi, paha dan kaki. YP juga menarik kerah baju dan menjambak korban. Di saat itu muncul kata-kata ancaman dari YP.
"Saya diancam mau dibunuh sama dia sambil menunjuk-nunjukkan kunci mobil di hadapan wajah saya. Setelah itu saya ditinggal begitu saja. Sebenanrya di dekat lokasi ada satpam, tapi satpam itu diam saja, tidak ada upaya menolong," kata Khoirul saat melengkapi berkas laporan di Satreskrim Polresta Solo, Kamis (24/8).
Mahasiswa yang juga menjabat sebagai ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FMIPA UNS itu menduga, tindak kekerasan yang dilakukan YP kepada dirinya itu dilatarbelakangi oleh dendam.
Diceritakan Khoirul, pada Juni lalu, dia sempat menulis 'Jamal Gagal' di mobil fakultas. Tulisan ini dibuat menggunakan jari saat mobil dalam kondisi berdebu. Jamal yang dimaksud Khoirul dalam tulisan itu adalah Rektor UNS Jamal Wiwoho.
"Ini merupakan bentuk kekecewaan kami para mahasiwa terkait beberapa isu kampus. Seperti cashback UKT yang belum dibayarkan, dana kemahasiswaan dan lain sebagainya," tutur Khoirul.
Baca Juga: Usai Dipanggil Pihak Rektorat, Ketua BEM Fakultas Dianiaya Sopir FMIPA UNS
Karena tulisan itu, informasinya YP sempat diancam sanksi dari pihak kampus berupa penundaan kenaikan jabatan.
Menurut Khoirul, untuk masalah tersebut sebenarnya sudah selesai lewat jalur mediasi. "Namun kemudian malah terjadi kejadian penganiayaan ini," ujarnya.
Diketahui, Khoirul Umam menjadi korban penganiayaan oleh sopir FMIPA UNS berinisial YP, Rabu (23/8). Kejadian bermula saat ketua BEM FMIPA itu mengadakan kegiatan pengenalan organisasi kemahasiswaan yang ada di lingkungan fakultas pada Rabu siang. Dalam kegiatan itu, dia sempat menyampaikan sejumlah kritik terhadap kampus.
"Setelah kegiatan selesai, saya dipanggil pihak fakultas. Kemudian diantar pihak fakultas menuju gedung rektorat," kata dia.
Di sana, Khoirul Umam ditemui oleh jajaran rektorat UNS, di antaranya Wakil Rektor 1 Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Ahmad Yunus. Di dalam, dia merasa disudutkan oleh pihak rektorat.
Usai disidang, Khoirul diantar kembali menuju gedung fakultas menggunakan mobil. Di dalam perjalanan menuju kampus itulah, korban yang duduk di bangku depan dipukul oleh YP hingga mengenai rahang kanan.
"Di bangku belakang ada dekan dan wakil dekan. Mereka mencoba memisah dan bilang jangan pakai kekerasan. Setelah itu sampai di gedung fakultas. Kami keluar. Saya mau perjalan pulang, kemudian dekan sama wakil dekan kembali ke kantor," papar korban.
Tak berselang lama, korban dipanggil YP dan kembali dianiaya di sekitar taman kampus. Saat itu, Khoirul mengaku sempat diancam akan dibunuh. (atn/ria)
Ketua BEM Sempat Diancam Akan Dibunuh Sopir FMIPA UNS, Diduga Dendam karena Korban Pernah Tulis 'Jamal Gagal' - Radar Solo - Radar Solo
Read More
No comments:
Post a Comment