BANGKAPO.COM, BANGKA -- Kru kapal KM Anggrek, Eka masih teringat saat dirinya sempat memegang tangan Junaidi (20) tatkala posisi mereka tenggelam ke dalam laut. Namun, tak bertahan lama, pegangan tangan keduanya terlepas.
"Saya sempat pegang tangan dia waktu dihantam tongkang tapi kemudian lepas dan hilang apalagi saat di bawah tongkang dalam air, ia kehabisan nafas, air sudah masuk dalam perut," kata Eka.
Eka dan kapten kapal, Marjuan masih memikirkan nasib rekannya yang hingga saat ini belum ditemukan.
Kecelakaan laut terjadi di kawasan Perairan Karang Rangkorek sekitar 20 Mil dari Muara Air Kantung Kecamatan Sungaliat Kabupaten Bangka Minggu (2/4/2023).
Kapal KM Anggrek yang sedang lego jangkar ditabrak tongkang tempat muatan yang digandeng oleh tugboat dinihari saat suasana masih gelap gulita.
Kedua nelayan berhasil diselamatkan kapal compreng sedangkan rekannya tidak bisa berenang hilang di laut. Nelayan yang hilang bernama Junaidi (20) sedangkan Eka (46) dan kapten kapal Marzuan (55) berhasil selamat.
"Ditabrak Tongkang lagi lego jangkar kami diseret di bawah tongkang sekitar 30 menit baru bisa muncul ke permukaan terus ku berenang ke kepala kami yang la pecah tapi masih terapung pagi seattle terang baru didatangi kapal compreng," kata Eka ABK KM Anggrek 1 yang selamat.
Berdasarkan penuturan korban selamat peristiwa tersebut bermula saat Kapal KM Anggrek 1 bertolak mencari ikan menggunaan jaring di kawasan Karang Rangkorek sekitar 20 mil dari Muara Air Kantung Kecamatan Sungaliat Kabupaten Bangka tempat mereka bertolak.
Setelah sempat menyebar jaring dan mengangkatnya kurang membuahkan hasil. Kemudian diputuskan mencari lokasi baru. Sabtu (1/4/2023) malam mereka lego jangkar pukul 20 00 WIB di kawasan Karang Rangkorek ditilik 01°.38'.840" LS 106°.22'.778" BT sembari mempersiapkan diri dan istirahat.
Makan sahur
Sebelum peristiwa terjadi, para nelayan ini sempat makan sahur.
Setelah beristirahat kemudian bangun makan sahur Minggu (2/4/2023) dinihari mereka mulai mempersiapkan diri pukul 04.45 untuk menjaring ikan pagi harinya.
Saat itu Marjuan berada di belakang kemudi sedangkan Eka dan Junaidi berada di buritan kapal.
Tiba- tiba Marjuan langsung replex berusaha menghidupkan mesin kapal setelah mendengar teriakan rekannya.
"Hidup mesin, hidupkan mesin ada tongkang nah waktu dengar itu langsung replex hidupkan mesin tau tau duar kami la ditabrak dan masuk kebawah tongkang dalam air," kata Marjuan.
Kronologi Kapal Nelayan Ditabrak Tongkang, Bertahan 30 Menit, Eka Sempat Berpegangan Tangan - Bangkapos.com
Read More
No comments:
Post a Comment