TEMPO.CO, Jakarta - Sidang tuntutan terhadap eks Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Polri, Irjen Ferdy Sambo di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada hari ini, Selasa, 17 Januari 2023, sempat mengalami kericuhan. Pasalnya, seorang penonton hendak memeluk Sambo yang akan memasuki ruangan sidang.
Penonton bernama Syarifah Ima Syahab tersebut langsung diamankan oleh pihak keamanan. Usai diamankan dia mengaku kangen dengan sosok Sambo dan ingin memberikan semangat kepadanya.
"Aku cuma mau ucap salam sama pak Ferdy Sambo," ujar dia.
Ferdy Sambo akan menghadapi sidang tuntutan atas dakwaan jaksa terhadapnya pada hari ini. Jaksa sebelumnya menjerat Sambo dengan pasal 340 KUHP subsider pasal 338 KUHP juncto pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP atas pembunuhan berencana terhadap Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat. Ancamannya hukuman mati.
Sambo dituding otak pembunuhan Brigadir Yosua
Dia dituding sebagai otak pembunuhan yang terjadi di rumah dinasnya di Komplek Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan, pada 8 Juli 2022 tersebut. Menurut jaksa, dan juga keterangan berbagai saksi, Sambo sudah merencanakan pembunuhan tersebut di rumah pribadinya di Jalan Saguling 3, yang hanya berjarak beberapa ratus meter dari Komplek Polri Duren Tiga.
Sambo merencanakan pembunuhan itu setelah mendengar cerita dari istrinya, Putri Candrawathi, yang mengaku telah diperkosa oleh Brigadir Yosua pada malam sebelumnya di Magelang, Jawa Tengah. Putri berada di Magelang untuk menengok anak-anaknya yang bersekolah di SMA Taruna Nusantara.
Sambo disebut sempat memanggil dua anak buahnya, Bripka Ricky Rizal Wibowo dan Bharada Richard Eliezer Pudihang Lumiu, secara terpisah untuk memastikan cerita istrinya tersebut. Baik Ricky maupun Richard mengaku tak tahu peristiwa tersebut karena sedang berada di luar rumah saat kejadian. Keduanya pun menyatakan hanya tahu adanya keributan antara Brigadir Yosua dengan Kuat Ma'ruf.
Kepada kedua anak buahnya itu, Sambo memerintahkan untuk menembak Yosua. Ricky Rizal menolak sementara Richard menyanggupinya. Menurut pengakuan Richard Eliezer, Sambo bahkan sempat memberikan sekotak peluru untuk mengisi pistol Glock-17 yang dia pegang.
Saat eksekusi di Komplek Duren Tiga, Richard Eliezer mengaku melepaskan tiga sampai empat tembakan ke arah tubuh Brigadir Yosua atas perintah Sambo. Richard pun menyatakan Ferdy Sambo melepaskan satu tembakan ke arah kepala yang mengakhiri hidup Yosua.
Baca: Prediksi Tuntutan Ferdy Sambo, Sama Seperti Ricky Rizal dan Kuat Ma'ruf?
Selanjutnya, Sambo juga didakwa sebagai otak obstruction of justice
Sidang Tuntutan Ferdy Sambo Sempat Ricuh Akibat Seorang Perempuan Ingin Memeluknya - Nasional Tempo
Read More
No comments:
Post a Comment