Ilmuwan melaporkan inti dalam Bumi sempat berhenti berputar. Beberapa waktu kemudian, dikabarkan arah rotasi inti berputar ke arah sebaliknya. Apakah tanda bahaya?
Dalam Science News dikutip Jumat (27/1), ilmuwan menyatakan bahwa pergantian rotasi inti Bumi adalah siklus setiap 70 tahun sekali. Siklus ini dapat mempengaruhi panjang hari Bumi serta medan magnetnya.
"Kami melihat bukti kuat bahwa inti dalam berotasi lebih cepat daripada permukaan, [namun] sekitar tahun 2009 hampir berhenti," kata ahli geofisika Xiaodong Song dari Universitas Peking, Beijing.
"Sekarang secara bertahap bergerak ke arah yang berlawanan," sambungnya.
Tentang Inti Dalam Bumi
Bumi terdiri atas empat lapisan yaitu kerak Bumi, mantel Bumi, inti luar Bumi dan inti dalam Bumi. Total, Bumi memiliki jari-jari sepanjang 6.371 kilometer.
Inti dalam Bumi berbentuk seperti bola logam dengan lebar hampir sebesar Bulan. Studi menunjukkan bahwa inti dalam dapat berputar di dalam inti luar yang cair dengan dorongan dari gaya magnetik inti luar.
Para peneliti juga berpendapat bahwa tarikan gravitasi mantel yang sangat besar dapat menyebabkan rem yang tidak menentu pada rotasi inti dalam. Hasilnya, Bumi akan berosilasi atau berayun pelan.
Siklus Rotasi Inti Dalam Bumi
Bukti rotasi inti dalam Bumi pertama kali muncul pada tahun 1996. Ahli geofisika Paul Richards dari Observatorium Bumi Lamont-Doherty Universitas Columbia di Palisades, serta ilmuwan lainnya melaporkan bahwa selama rentang waktu tiga dekade, gelombang seismik dari gempa Bumi membutuhkan jumlah waktu yang berbeda untuk melintasi inti dalam.
Para peneliti menyimpulkan bahwa inti dalam berputar pada kecepatan yang berbeda dari mantel dan kerak, menyebabkan perbedaan waktu. Bumi berputar kira-kira 360 derajat dalam sehari.
Berdasarkan perhitungan mereka, para peneliti memperkirakan bahwa inti dalam rata-rata berputar sekitar 1 derajat per tahun lebih cepat daripada bagian Bumi lainnya.
Dalam jurnal ilmiah Nature Geoscience, ilmuwan mengungkapkan inti dalam bergerak perlahan ke arah yang berbeda antara tahun 1969 dan 1971.
Apakah Berbahaya bagi Manusia?
Ilmuwan belum menemukan dampak bahaya pergantian rotasi inti dalam bagi kehidupan di Bumi. Meski demikian, ilmuwan geofisika John Vidale dari University of Southern California in Los Angeles menyatakan pengamatan ke depannya tetap diperlukan.
"Kemungkinan besar, ini tidak relevan dengan kehidupan di permukaan, tapi kita sebenarnya tidak tahu apa yang terjadi," katanya.
"Kami berkewajiban untuk memecahkannya," pungkasnya.
Simak Video "Ilmuwan: Bumi Berputar Lebih Cepat di 2022"
[Gambas:Video 20detik]
(nir/nah)
Inti Bumi Sempat Berhenti dan Berbalik Arah, Tanda Bahaya? - detikcom
Read More
No comments:
Post a Comment