Rechercher dans ce blog

Sunday, July 17, 2022

AS - Rusia Sempat Panas, Begini Kesepakatan G20 Soal Perang - CNBC Indonesia

Bali, CNBC Indonesia - Pertemuan ketiga Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral (Finance Minister Central Governance/FMCBG) kelompok negara G20 telah berakhir pada Sabtu (16/7/2022) di Nusa Dua, Bali.

Dalam dokumen resmi Chair's Summary hasil pertemuan ketiga FMCBG yang diterima CNBC Indonesia, dijelaskan pemulihan ekonomi global telah melambat dan mengalami kemunduran besar.

"Sebagai akibat dari perang Rusia melawan Ukraina, yang dikecam keras dan menyerukan diakhirinya perang," tulis dokumen tersebut, dikutip Minggu (17/7/2022).


Dijelaskan pula, salah satu negara anggota menyatakan pandangan bahwa sanksi yang dilayangkan kepada Rusia menambah tantangan yang ada. Kendati demikian, tak disebut siapa salah satu negara yang dimaksud.

U.S. Secretary of Treasury Janet Yellen arrives at the meeting room during the G20 Finance Ministers Meeting in Nusa Dua, Bali, July 15, 2022. Sonny Tumbelaka/Pool via REUTERSFoto: REUTERS/POOL
U.S. Secretary of Treasury Janet Yellen arrives at the meeting room during the G20 Finance Ministers Meeting in Nusa Dua, Bali, July 15, 2022. Sonny Tumbelaka/Pool via REUTERS
Rezim Putin tidak memiliki tempat dalam forum iniMenkeu Amerika Serikat, Janet Yellen

Para delegasi G20 mencatat, tantangan yang ada telah diperburuk, termasuk ketidaksesuaian supply-demand, gangguan pasokan, dan peningkatan harga komoditas dan energi, yang telah menambah tekanan inflasi yang meningkat dan berkontribusi pada peningkatan risiko kerawanan pangan.

Sebelumnya, Menteri Amerika Serikat (AS) Janet Yellen melontarkan pernyataan keras, yang menyebut Rusia tidak punya tempat dalam pertemuan G20.

"Tindakan Rusia bukanlah tindakan pemerintah yang sesuai norma dan hukum internasional, perwakilan dari rezim Putin tidak memiliki tempat dalam forum ini, kami berdiri teguh dengan rakyat Ukraina dan saya berharap akan menyambut menteri keuangan Ukraina untuk G20 pertemuan besok," kata Yellen beberapa waktu lalu.

Adapun dalam laporan Global Economic Prospects edisi Juni 2022, Bank Dunia memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia pada 2022 menjadi 2,9% dari proyeksi sebelumnya yang sebesar 4,1%.

IMF bahkan membuka kemungkinan untuk memangkas proyeksi ekonomi global pada 2022 dan 2023. Perkembangan itu akan disampaikan dalam Outlook Ekonomi Dunia akhir bulan nanti. Adapun pada April lalu, IMF memperkirakan ekonomi global tumbuh 3,6%.

Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Kristalina Georgieva menyatakan untuk menghadapi situasi ini, perlu intervensi kebijakan yang lebih kuat guna mencegah dampak yang lebih buruk, terutama terhadap negara-negara berkembang.

Negara-negara dengan tingkat utang yang tinggi dan ruang kebijakan yang terbatas akan menghadapi tekanan tambahan.


[Gambas:Video CNBC]

Artikel Selanjutnya

Resesi Ancam Dunia, Menkeu AS: Putin Harus Tanggung Jawab!


(dem)

Adblock test (Why?)


AS - Rusia Sempat Panas, Begini Kesepakatan G20 Soal Perang - CNBC Indonesia
Read More

No comments:

Post a Comment

Sempat Berdinding Kayu dan Tak Layak, Ini 8 Potret Kondisi Terbaru Rumah Melly Lee di Kampung Halaman - Kini … - KapanLagi.com

Sebelumnya kondisi kediaman Melly Lee di kampung halaman banyak mendapat sorotan. Jauh sebelum tenar Melly dan keluarga hanya tinggal di s...