Sekelompok massa dari Dewan Pengurus Cabang (DPC) Horas Bangso Batak (HBB) Kota Medan dan Deli Serdang menggelar doa bersama dengan menyalakan 1.000 lilin untuk mengenang kepergian Brigadir J atau Nofriansyah Yoshua Hutabarat. Aksi itu sempat dihadang oleh polisi.
Pantauan detikSumut Minggu (17/7/2022) aksi itu digelar di depan Taman Makam Pahlawan, Jalan Sisingamangaraja Medan sekitar pukul 18.00 WIB. Saat itu pengurus HBB sudah berkumpul mulai mempersiapkan diri.
Sebelum memulai aksi, sekitar pukul 19.00 WIB personel kepolisian dari Polsek Medan Kota datang ke lokasi. Mereka mengimbau massa aksi agar membatalkan kegiatan itu karena belum memberikan surat pemberitahuan aksi.
"Buat surat dulu, baru nanti dibuat aksinya," sebut seorang petugas kepolisian yang tidak memakai baju dinas.
Sementara itu dia menjelaskan pihak massa aksi hanya ingin menggelar aksi berdoa untuk kematian Brigadir Yoshua. Akan tetapi, pihak kepolisian menganggap aksi itu belum meminta izin dan meminta agar dibatalkan.
"Kalau mau bikin aksi, apa lagi mengundang keramaian, tolong kasih tahu dulu ke kepolisian setempat. Selain itu juga, ini kan makam Pahlawan dan ada penjaganya, kasih tahu dulu lah," sebut petugas kepolisian.
"Kita hanya ingin berdoa dan menghidupkan lilin untuk mengenang Brigadir Yosua," ucap anggota HBB.
Kini, terlihat massa aksi akan tetap menggelar aksi. Satu per satu lilin mulai dihidupkan. Sementara itu pihak kepolisian masih di lokasi dan berdialog alot dengan anggota HBB.
Kapolri Bentuk Tim Khusus
Seperti diketahui, terjadi peristiwa baku tembak antara Brigadir J dengan Bharada E di rumah dinas Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo di kawasan Duren Tiga, Jakarta Selatan (Jaksel) pada Jumat (8/7) pukul 17.00 WIB. Insiden itu membuat Brigadir J tewas.
Tim khusus yang dibentuk Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo sudah bekerja untuk mengusut insiden baku tembak tersebut. Tim khusus ini dipimpin Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono.
"Oleh karena itu, saya telah membentuk tim khusus yang dipimpin oleh Pak Wakapolri, Pak Irwasum, kemudian ada Pak Kabareskrim, Pak Kabik (Kabaintelkam) kemudian juga ada As SDM, karena memang beberapa unsur tersebut harus kita libatkan termasuk juga fungsi dari Provos dan Paminal," kata Jenderal Sigit di Mabes Polri, Selasa (12/7) kemarin.
Komnas HAM dan Kompolnas turut disertakan dalam tim khusus itu. Dia memastikan proses penyelidikan, penyidikan, hingga temuan terkait kasus itu akan disampaikan transparan dan periodik sehingga menjawab keraguan publik.
Simak Video "Fakta-fakta Terkini Kasus Polisi Tembak Polisi"
[Gambas:Video 20detik]
(astj/astj)
Aksi 1.000 Lilin untuk Brigadir J di Medan Sempat Dihadang Polisi - detikcom
Read More
No comments:
Post a Comment