Akun Instagram dan WhatsApp milik pakar hukum tata negara Bivitri Susanti diretas sejak Rabu (20/4/2022) malam. Saat diretas itu, akun Instagram Bivitri sempat memposting pernyataan yang tidak sejalan dengan pandangan pribadinya selama ini.
"Iya tadi malam (diretas)," kata Bivitri saat dihubungi detikcom, Kamis (21/4/2022).
Pengajar di Sekolah Tinggi Hukum (STH) Indonesia Jentera itu mengaku saat ini sedang berupaya memulihkan akun Instagram dan WhatsApp pribadinya dengan melaporkan ke pihak pengelola aplikasi. Bivitri mengatakan saat diretas, akun Instagramnya sempat memposting hal yang tidak sesuai dengan pandangannya selama ini, seperti ajakan 'tidak usah ikut demo' hingga postingan 'open BO'.
"Instagram saya itu sempat mem-post beberapa infografik yang dibuatnya secara serius yang saya nggak mungkin bikin, tapi kata-katanya itu berlawanan dengan pandangan saya selama ini. Misalnya 'buat apa sih besok mahasiswa demo', terus 'bubarkan FPI bubarkan HTI', pokoknya hal-hal yang biasanya nggak saya sampaikan," kata Bivitri.
Saat itu, rekan-rekan Bivitri langsung turut membantu melaporkan akun Bivitri yang sedang diretas. Bivitri juga merasa jengkel dengan salah satu postingan peretas akun Instagramnya yang memfitnah dia seolah-olah membuka jasa prostitusi.
"Langsung teman-teman report akun Instagram itu, tapi sekarang udah hilang akunnya, tapi sempat dia tulis kurang ajar sekali dibilangnya 'menerima BO short term, long term', terus di kasih nomor HP saya. Nomor HP saya yang asli di pajang di situ, dibilangnya 'bisa pesan BO'," ungkapnya.
Namun, Bivitri merasa janggal karena tidak mendapat SMS verifikasi dari provider selulernya saat ingin mencoba mengakses kembali WhatsApp maupun Instagram tersebut. Ia mempertanyakan mengapa dia tidak mendapat SMS dari provider selulernya tersebut dari pihak aplikasi, bahkan SMS dari temannya juga tidak dapat dia terima sejak kemarin hingga saat ini.
"Saya udah aman ya saya pakai two step verification code, waktu saya minta klik SMS recovery link, katanya sudah kekirim, tapi saya nggak pernah dapat. Nah, saya curiga, saya minta tolong teman lain SMS, dapet nggak, ternyata sampai tadi pagi itu, saya nggak bisa pakai SMS saya. Jadi kayaknya recovery link-nya dikirim lewat SMS, saya pakai Telkomsel ya BUMN, tapi sama Telkomsel kayaknya diblokir. Jadi saya nggak bisa pakai SMS saya nih sekarang. Padahal kartu ada, HP juga ada di saya, jadi memang di-hack aja," ujarnya.
Sementara itu, Bivitri mendapat laporan dari rekannya tidak ada hal yang mencurigakan di WhatsApp-nya, baik dari segi unggahan maupun chat pribadinya. Akan tetapi dia menyesalkan tidak mendapat SMS verifikasi itu untuk kembali mengakses akun WhatsApp-nya.
Sementara itu, kolega Bivitri, Haris Azhar, juga mengonfirmasi akun Instagram Bivitri sempat di-hack sejak Rabu malam. Pendiri Lokataru itu menuturkan, akun Instagram Bivitri sempat menuliskan kata-kata yang cenderung fitnah pada dirinya sendiri.
"Setelah di-hack, ada banyak postingan aneh-aneh, yang seolah-olah ingin memfitnah Bivitri. Ada gambar dengan tulisan seolah itu adalah pendapat Bivitri. Padahal dia tidak pernah membuat atau ambil posisi statement seperti itu," ungkapnya.
Lihat juga video 'Instagram Kemenparekraf Sempat Kena Hack':
Akun IG-WA Akademisi Bivitri Diretas, Sempat Unggah Ajakan Tak Usah Demo - detikNews
Read More
No comments:
Post a Comment