Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta kiai Nahdlatul Ulama (NU) merayu Ainun Najib untuk pulang kampung ke Indonesia. Saat ini, Ainun bekerja di Grab Singapura.
"Masih muda sekali, namanya Mas Ainun Najib, NU, tapi di sana gajinya sangat tinggi. Jadi, kalau diajak di sini harus bisa menggaji lebih besar dari yang di Singapura. Ini tugasnya nanti pak kiai, kalau beliau yang ngendiko, digaji berapa pun, bismillah pasti mau," kata Jokowi saat menghadiri peringatan Hari Lahir ke-96 NU, Senin (31/1) lalu.
Mengutip Detik.com, Rabu (3/2), saat ini Ainun menjabat sebagai Head of Analytic, Platform & Regional Business di Grab Singapura.
Lalu, berapa sebenarnya gaji Ainun yang disebut-sebut sangat tinggi oleh Jokowi?
Berdasarkan informasi di laman resmi Glassdoor, rata-rata gaji nasional untuk jabatan head of analytics di Singapura adalah 8.925 dolar Singapura.
Jika dihitung, maka gaji seorang head of analytics di Singapura setara Rp95 juta per bulan dengan asumsi kurs Rp10.648 per dolar Singapura.
Sementara, gaji tertinggi untuk jabatan direktur analytics di Singapura mencapai 253.125 dolar Singapura per tahun dan terendah 17.500 dolar Singapura.
Dengan kata lain, seseorang yang menduduki jabatan tersebut berpotensi mengantongi gaji tertinggi sebesar Rp2,69 miliar per tahun dan terendah Rp186 juta per tahun.
Sebelumnya, Jokowi memuji talenta-talenta muda yang dimiliki NU. Dia mengatakan anak-anak muda itu saat ini bekerja untuk perusahaan swasta di luar negeri, salah satunya Ainun.
Selain bekerja di Grab, Ainun merupakan salah satu inisiator KawalCovid19, situs yang memberikan informasi terpercaya seputar pandemi Covid-19 di Indonesia.
Pria kelahiran Gresik, Jawa Timur, 20 Oktober 1985, ini sejak remaja sudah berprestasi. Dalam laman resmi NU, Ainun disebut telah berprestasi sejak masih duduk di bangku SMA.
Prestasinya di bidang teknologi dan sains berlanjut saat menempuh pendidikan tinggi Universitas Teknologi Nanyang (NTU) Singapura jurusan Teknik Komputer.
Ketua Tanfidziyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Ahmad Fahrur Rozi mendukung pernyataan Jokowiyang mengajak talenta muda NU, seperti Ainun, pulang dari luar negeri.
"Saya kira anak-anak muda pintar-pintar itu sudah saatnya pulang, membangun teknologi tinggi di Indonesia, dan akan memajukan Indonesia. Saya kira harus disambut baik itu," kata Fahrur saat dihubungi CNNIndonesia.com pada Selasa lalu.
Orangtua Ainun, Abdul Rozaq menyerahkan sepenuhnya kepada sang anak untuk mau kembali ke Indonesia atau tidak.
"Kulo ten yugo, bebas mawon (saya apa kata anak, terserah saja)," ucap Abdul dikutip dari situs resmi NU Jatim.
(aud/sfr)Mengintip Gaji Ainun Najib di Singapura yang Sempat Disinggung Jokowi - CNN Indonesia
Read More
No comments:
Post a Comment