SMPN 2 Depok kembali menggelar sekolah tatap muka setelah lima siswa dan tiga guru terpapar Corona. Aturan protokol kesehatan di sekolah itu saat ini pun diperketat.
"Persiapan pasti ada dari fisik, kesehatan, seperti itu, pokoknya dari persiapan kesehatan yang paling utama. Untuk persiapan yang lain ya kalau kemarin mungkin masker sempat dilepas-lepas kalau lagi ngobrol, lagi makan. Kalau persiapan sekarang masker jangan dibuka," kata salah satu guru SMPN 2 Depok, Manondang Santa Lucia, saat ditemui di lokasi, Selasa (30/11/2021).
Lucia mengaku sempat merasa khawatir dengan kembali digelarnya sekolah tatap muka. Oleh karena itu, dia mengatakan akan memperketat protokol kesehatan.
"Mungkin lebih diperketat dalam prokes. Kalau kemarin kita kasusnya ya nggak ada gejala, itu kita sempat terlena karena sudah merasa aman, jadi kita dekat," katanya.
Lucia juga berharap sekolah tatap muka terbatas ini bisa terus dilakukan dengan prokes yang benar. Sebab, menurutnya, tidak semua siswa aktif pada saat belajar dari rumah atau daring.
"Kalau kami inginnya PTM seperti ini, cuma ya harus benar-benar prokesnya. Kalau saya pribadi lebih enak terjun seperti ini karena beda sekali," jelas Manondang.
"Kemarin kita tatap muka itu anak yang nggak pernah ketemu diajak ngobrol saja seperti patung karena nggak pernah ketemu guru, ketemunya laptop, tapi setelah 2 minggu berjalan PTMT itu anak udah mulai aktif," sambungnya.
Sebelumnya, delapan orang terpapar Corona di SMPN 2 Depok, Jawa Barat. Pembelajaran tatap muka yang sebelumnya dilaksanakan pun dihentikan sementara.
"Swab dilakukan karena ada salah satu siswa kelas 9 terpapar COVID-19, akhirnya satu kelas PCR dan ditemukan 5 siswa dan 3 guru positif mengajar di kelas itu. Lalu kita membuat permohonan ke Puskesmas Depok Jaya dan Dinas Kesehatan untuk melakukan tes PCR lanjutan," kata Salim, Senin (8/11).
(dek/zap)Sempat Ada Kasus Corona, SMPN 2 Depok Perketat Prokes - detikNews
Read More
No comments:
Post a Comment