Lomba mural 2021 yang diadakan oleh Kepolisian Republik Indonesia (Polri), Sabtu (30/10) menarik antusiasme dari sejumlah pemural di Indonesia. Mereka tak segan-segan menuangkan kritik pedas pada sebuah triplek yang sudah disiapkan.
Di antara banyak pemural yang hadir, Verdan mengaku awalnya sempat ragu mengkritik Polri lewat sebuah karya lukisan mural. Namun keraguan itu sirna usai mendapat dukungan dari sejumlah rekan.
"Awalnya ada rasa ketakutan tapi karena disuruh lomba konsepnya gini, tapi akhirnya kita sekalian saja konsepin," ungkap Verdan pemural asal Jakarta Selatan kepada CNNIndonesia.com saat ditemui di Lapangan Bhayangkara, Mabes Polri, Jakarta pada Sabtu (30/10).
Menurut Verdan, kritik yang ia siapkan tertuju pada pemerintahan Presiden Joko Widodo. Kritik tersebut ia curahkan lewat sebuah mural yang menggambar tangan seorang pemural yang terlihat diborgol.
"Jadi gini kebebasan berekspresinya, di sini kan ada gambar [seolah-oleh wajah Presiden Jokowi) setengah yang belum jadi, seakan-akan, gua gambar belum jadi tapi sudah ditangkap, padahal belum tau gambar ini jadi apa," ujarnya.
Selain verdan, ada juga pemural asal Jakarta yakni MS Untung yang mengkritik Polri dengan melukis dua tangan yang sedang diborgol yang disertai dengan tulisan 'Siapa Berani Kritik Polisi?' tulisan itu juga diikuti dengan tulisan yang lebih kecil bertuliskan 'Siap-siap Saja'.
"Ini sebetulnya bukan kritik. Cuma asumsi kita saja, siapa sih yang berani kritik polisi. Karena selama ini kan kalau kritik kan selalu bermasalah akhirnya ditangkap gitu loh. Kita cuma kaya bertanya saja sih," ujar MS Untung.
MS untung mengaku mengikuti kompetisi tersebut karena dirinya memang telah lama berkecimpung di dunia seni mural. Selain itu, menurutnya kompetisi yang diadakan Polri ini merupakan kompetisi mural terbesar di Indonesia karena melibatkan 34 provinsi.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo membuka acara Bhayangkara Mural Festival 2021 - Piala Kapolri dengan menggoreskan cat pada salah satu mural milik peserta di Lapangan Bhayangkara, Mabes Polri, Jakarta pada Sabtu (30/10). Foto: (CNNIndonesia/Ryan)
|
Kompetisi mural yang bertajuk Bhayangkara Mural Festival 2021 - Piala Kapolri diselenggarakan oleh Polri dengan mengusung tema 'Peran Generasi Muda untuk Berkreasi dalam Menyampaikan Informasi yang Positif di masa pandemi Covid-19'.
Tema ini kemudian dibagi menjadi beberapa sub tema antara lain 'Peduli sesama di masa pandemi Covid-19', Bersama menjalankan protokol kesehatan', 'Indonesia sehat dan kuat', 'Bebas dari Covid-19', 'Bersama menjaga Indonesia', dan 'Kritik terhadap Polri'.
Bhayangkara Mural Festival 2021 - Piala Kapolri menyediakan total hadiah yang akan terbagi Rp50 juta untuk juara 1, Rp30 juta bagi juara 2, Rp20 juta bagi juara 3, serta masing-masing Rp10 juta untuk tiga juara harapan.
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menjelaskan mural yang berisikan kritik membangun terhadap Polri akan menjadi sahabat dirinya.
"Kalau itu gambarnya paling pedas, itu juga akan kami terima, dan saya jamin yang berani menggambar seperti itu akan jadi sahabatnya Kapolri, jadi temannya Kapolri," kata Jenderal Listyo Sigit.
Jenderal Listyo Sigit juga mengatakan kritik yang disampaikan masyarakat dapat dijadikan sebagai bahan introspeksi dalam tubuh Polri agar bisa bekerja dengan lebih baik sesuai dengan harapan masyarakat.
(mrh/mik)Cerita Peserta Lomba Mural Sempat Ngeri Kritik Polri - CNN Indonesia
Read More
No comments:
Post a Comment