Rechercher dans ce blog

Saturday, October 30, 2021

Benarkah Bangun Pagi Membuat Lebih Bahagia? - Gaya Tempo.co

TEMPO.COJakarta - Apabila Anda lebih suka tidur dan mematikan alarm di pagi hari, mungkin ini saatnya untuk mengubah kebiasaan itu. Sebuah studi yang dilakukan oleh peneliti dari University of Colorado Boulder dan Broad Institute of MIT dan Harvard menyatakan orang yang bangun pagi sebenarnya lebih bahagia daripada orang yang suka terjaga sepanjang malam dan tidur di pagi hari.

Penelitian itu juga mengungkapkan bangun satu jam lebih awal daripada waktu bangun biasanya dapat mengurangi risiko depresi hingga 23 persen. Semakin awal bangun tidur di pagi hari, maka semakin besar pula pengurangan risiko depresi.

Melansir laman Advantage Mental Health Center, bagian yang berkaitan dengan waktu dan bagaimana seseorang bangun ialah kronotipe. Kronotipe membantu menentukan atau menggambarkan ritme sirkadian, yang merupakan respons alami tubuh terhadap sinar matahari di siang hari dan malam hari dengan kegelapan.

Respons itu mempengaruhi jam internal manusia. Ketika malam hari tiba, kegelapan membantu tubuh untuk memproduksi melatonin yang bekerja meningkatkan kemampuan kita untuk tidur. Hal inilah yang menjadi jawaban mengapa banyak orang yang sulit tidur memilih untuk tidur di kamar yang sangat gelap.

Sementara itu, ketika pagi hari datang dan sinar matahari mengalir melalui jendela, mendorong kita untuk bangun. Hal ini menghentikan produksi melatonin.

“Cahaya adalah salah satu faktor utama yang harus diperhatikan, jadi usahakan agar hari-hari Anda tetap cerah,” kata Vetter, penulis studi di Inggris, mengutip laman Esquire.

Bagi kebanyakan orang, bangun lebih awal dapat menjadi penambah suasana hati, mengurangi tingkat stres, dan mengarah pada kesehatan yang lebih baik secara keseluruhan. Hal tersebut dapat berubah seiring dengan bertambahnya usia dan tanggung jawab tambahan. Misalnya situasi pekerjaan yang sulit, ada anak-anak yang harus diurus, masalah keluarga, bahkan merawat orang tua yang menua. Singkatnya, kebiasaan tidur akan berubah seiring pertambahan usia.

Bagi penderita depresi, gangguan kecemasan, burnout, dan stres, bangun lebih awal dapat memengaruhi tidur dan ritme tidur. Ketika stres, akan lebih sulit untuk masuk ke Rapid Eye Movement (REM) yang lebih dalam—fase di mana Anda bisa bermimpi dan tubuh beristirahat total.

Tips lain yang membantu agar tidur lebih berkualitas dan bangun pagi dengan bahagia adalah dengan menghindari barang elektronik sebelum tidur, berolahraga di pagi hari, dan menghindari camilan larut malam sebanyak mungkin.

ANNISA FEBIOLA

Baca juga: Psikolog Ungkap Manfaat Bangun Pagi

Adblock test (Why?)


Benarkah Bangun Pagi Membuat Lebih Bahagia? - Gaya Tempo.co
Lanjutan Lagi

No comments:

Post a Comment

Sempat Berdinding Kayu dan Tak Layak, Ini 8 Potret Kondisi Terbaru Rumah Melly Lee di Kampung Halaman - Kini … - KapanLagi.com

Sebelumnya kondisi kediaman Melly Lee di kampung halaman banyak mendapat sorotan. Jauh sebelum tenar Melly dan keluarga hanya tinggal di s...