Rechercher dans ce blog

Sunday, August 29, 2021

PTM di DKI, Orangtua Pengantar Sempat Picu Kerumunan Sekolah - CNN Indonesia

Jakarta, CNN Indonesia --

Pembelajaran tatap muka (PTM) di DKI Jakarta mulai dilaksanakan pada 610 sekolah, Senin (30/8). Ratusan sekolah terdiri dari tiap jenjang, mulai dari PAUD, SD, SMP, MA hingga tingkat SMA/SMK.

Salah satunya adalah SMK Negeri 26 Jakarta, Rawamangun, Jakarta Timur. Pada PTM terbatas pekan pertama, kelas dibuka hanya bagi siswa yang berada di jenjang kelas 10.

Pantauan CNNIndonesia.com, akses masuk menuju area sekolah terbagi menjadi tiga, diberi pembatas tali. Dua akses masuk untuk siswa yang belajar, dan satu lagi untuk warga yang ingin vaksinasi.


Para siswa diarahkan petugas keamanan menuju pos pemeriksaan sebelum masuk sekolah. Kerumunan sempat terjadi akibat penumpukan siswa yang diantar oleh orangtua. Meski demikian, kerumunan segera diurai pihak sekolah.

Memasuki pos pemeriksaan, para guru memeriksa suhu tubuh siswa dengan thermo gun. Para siswa juga diminta untuk menunjukkan surat persetujuan mengikuti PTM.

Siswa lantas mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir. Fasilitas sanitasi tersebut juga didapati tersedia pada lorong-lorong kelas di setiap gedung sekolah. Ruang-ruang kelas diisi 50 persen dari kapasitas. Terdapat 10 sampai 16 siswa kelas 10 dari masing-masing jurusan di setiap kelas.

Plt. Kepala Sekolah SMKN 26 Jakarta, Ramli mengatakan sesuai ketentuan yang ada masing-masing siswa telah diberikan jadwal untuk kegiatan PTM di sekolah. Kegiatan PTM juga dibatasi hanya sekali dalam seminggu. Mulai pukul 06.30 hingga 10.00 WIB.

"Minggu ini kelas 10, besok kelas 11, begitu seterusnya," ujarnya saat ditemui di lokasi.

Ramli mengatakan, PTM juga lebih difokuskan untuk penyampaian materi praktikum kepada siswa. Dia menilai, pemahaman itu yang selama ini tidak bisa didapatkan ketika kelas online.

"Karena berbeda dengan SMA, pemahaman keahlian sangat dibutuhkan untuk lulusan SMK. Itu yang mulai kami kejar saat ini," tuturnya.

Salah seorang orang tua murid, Risma mengaku menyambut baik kabar pembukaan PTM. Terlebih untuk kegiatan-kegiatan praktikum yang dilakukan di rumah dan hanya diawasi oleh guru secara virtual.

"Apalagi untuk SMK ini kan kami sebagai orang tua tidak dapat memberikan pendampingan walaupun katakanlah ada instruksi atau bahan ajarnya," ungkapnya kepada CNNIndonesia.com.

Di sisi lain, ia juga menilai dengan adanya PTM para siswa dapat kembali berinteraksi secara langsung dengan teman sebaya ataupun para guru-guru. Sehingga dirasa bagus bagi perkembangan psikologis anak.

"Meskipun masih ada siswa yang belum vaksin karena sakit atau sebelumnya pernah terpapar Covid-19. Kita (orang tua murid) sudah dikasih tau teknisnya seperti apa ketika PTM," jelasnya.

Senada, Septian Putra Pradipta juga merasa antusias ketika bisa kembali belajar dari sekolah. Siswa jurusan Fabrikasi Logam ini juga mengatakan banyak keterbatasan yang ia rasakan dalam proses PJJ.

"Kalau dari rumah, walaupun sudah melalui zoom untuk ada beberapa materi yang kompleks sangat sulit dipahami. Karena itu tadi masih gak ada gambaran seperti apa," tuturnya terpisah.

Kendati demikian, ia tidak menampik tetap merasa waswas akan tertular Covid-19 di lingkungan sekolah selama PTM. Meskipun dirinya sudah mendapatkan vaksinasi secara lengkap.

"Kekhawatiran tentu ada, tapi balik lagi tujuannya emang biar lebih paham terhadap materi. Makanya selama PTM sebisa mungkin tetap melakukan protokol kesehatan secara ketat," pungkasnya.

(tfq/ain)

[Gambas:Video CNN]

Adblock test (Why?)


PTM di DKI, Orangtua Pengantar Sempat Picu Kerumunan Sekolah - CNN Indonesia
Read More

No comments:

Post a Comment

Sempat Berdinding Kayu dan Tak Layak, Ini 8 Potret Kondisi Terbaru Rumah Melly Lee di Kampung Halaman - Kini … - KapanLagi.com

Sebelumnya kondisi kediaman Melly Lee di kampung halaman banyak mendapat sorotan. Jauh sebelum tenar Melly dan keluarga hanya tinggal di s...