Rechercher dans ce blog

Wednesday, March 31, 2021

ITAGI Akui Lansia Sempat Tak Masuk Kelompok Prioritas Sasaran Vaksinasi - BeritaSatu

Jakarta, Beritasatu.com - Ketua Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional (ITAGI) Sri Rezeki mengatakan, kelompok lanjut usia (lansia) sempat tidak masuk prioritas utama program vaksinasi Covid-19 nasional. Pasalnya, lansia rentan terjadi kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI).

“Terus terang kita takut juga, kalau ada apa-apa kita yang disalahkan. Yang pasti komorbidnya banyak itu menjadi pemikiran kita walaupun di luar negeri lansia menjadi prioritas utama,” kata Sri pada dialog virtual bertajuk “Partisipasi Lansia, Tugas Bersama” pada Rabu (31/3/2021).

Kendati demikian dengan berbagai pertimbangan, ITAGI bersama Kementerian Kesehatan (Kemkes) memutuskan menjadikan lansia sebagai kelompok prioritas pada vaksinasi tahap II. Pasalnya, manfaat dari vaksinasi Covid-19 sangat besar daripada efek sampingnya.

Sri menyebutkan, tujuan vaksinasi untuk menurunkan angka kematian. Sebaga gambaran, apabila lansia terinfeksi Covid-19, maka tingkat kematian mencapai 40%. Untuk itu, lansia menjadi prioritas utama. “Jadi kita mesti gugah para putra/putri lansia ini untuk jangan cuek. Jangan menganggap enteng karena kalau lansia terkena Covid-19 sekitar 40% akan meninggal, karena bukan hanya komorbid, tapi daya tahan sudah menurun,” ucap dia.

Sri menjelaskan, vaksinasi merupakan suatu upaya pencegahan, bukan pengobatan. Pencegahan artinya vaksinasi diberikan kepada orang yang sehat. Vaksin terbuat dari antigen yang berasal dari virus atau bakteri. Dalam hal ini, vaksin Covid-19 ini diambil dari protein spike. Lalu spike akan menempel pada sel saluran nafas, sehingga virus yang masuk ke dalam tubuh akan dicegah oleh spike lewat pembentukan antibodi.

Menurut Sri, meskipun vaksin untuk Covid-19 bermacam-macam jenisnya, tetapi tujuannya untuk membentuk antibodi terhadap protein. Sejauh ini vaksinasi terhadap lansia menggunakan Sinovac dan Astrazeneca. Meski berbeda platform manfaatnya sama.

Sri menyebutkan, efek samping lokal ketika disuntik sedikit bengkak dan merah serta reaksi sistemik berupa demam, nyeri otot, lemas, tidak bergairah, dan mual. Sejauh ini semua bergejala ringan. Artinya, hanya membutuhkan waktu paling lama 2 hari sembuh. “Jadi ini perlu diketahui, bahwa efek samping kedua vaksin ini menurut saya cukup ringan dibandingkan dengan harus masuk rumah sakit. Ini perlu diperhatikan oleh para putra/putri dari lansia,” ucapanya.

Sri menyebutkan, sejauh ini KIPI kelompok lansia lebih rendah dari kelompok muda dan dewasa. Pasalnya, lansia yang mengikuti vaksinasi Covid-19 pada umumnya dalam kondisi sehat.

Sumber: BeritaSatu.com

Let's block ads! (Why?)


ITAGI Akui Lansia Sempat Tak Masuk Kelompok Prioritas Sasaran Vaksinasi - BeritaSatu
Read More

No comments:

Post a Comment

Sempat Berdinding Kayu dan Tak Layak, Ini 8 Potret Kondisi Terbaru Rumah Melly Lee di Kampung Halaman - Kini … - KapanLagi.com

Sebelumnya kondisi kediaman Melly Lee di kampung halaman banyak mendapat sorotan. Jauh sebelum tenar Melly dan keluarga hanya tinggal di s...