Rechercher dans ce blog

Saturday, August 12, 2023

Sempat Absen saat Pandemi, Kini Makin Meriah - KaltimPost

Hari ini (12/8), Festival Eroh Bebaya Jilid 5 akan digelar di Monumen Serangan Umum 1 Maret 1949, Jogjakarta. Di jantung Kota Gudeg, bakal ramai pementasan kebudayaan asal Benua Etam.

MUHAMMAD RIFQI, Tenggarong

GELARAN Eroh Bebaya di tanah rantau adalah bagian perkembangan ide kreatif mahasiswa yang terhimpun dalam organisasi IPM Kukar Jogjakarta. Salah satu yang paling mencolok adalah posisi panggung yang awalnya di halaman Asrama Putra Kutai Kartanegara Jogjakarta, berpindah ke belakang asrama. Tepatnya di lapangan bulu tangkis. Sembari memaksimalkan seluruh ruangan asrama yang boleh diakses untuk pelaksanaan Eroh Bebaya.

Pemilik Angkringan Batas Kota disebut menjadi pendukung penuh konsumsi kepanitiaan. Sehingga memudahkan proses kreatif dalam mengaktualkan ide dan konsep. “Waktu itu kita kesulitan mencari dana tambahan. Jadi, dalam proses pencarian dana dari mengamen hingga jualan bunga di Malioboro dan baju bekas. Kami kumpulkan dari sumbangan teman-teman, dan kita jual di Pasar Senthir Yogyakarta,” ujar Alfin Azzumar, ketua Panitia Eroh Bebaya 2023.

Dia melanjutkan, keterbatasan membuat mahasiswa begitu semangat. Tujuannya, agar Eroh Bebaya semakin membesar di luar Kaltim. Ketika Eroh Bebaya digelar pada 2015, dia menyebut kala itu kegiatan belum memperoleh dukungan dari pemerintah daerah. Padahal, proposal kegiatan sudah diajukan ke sejumlah instansi. Ketua IPM Kukar-YK periode 2016–2017 Reo Ramalika menambahkan, dirinya merasa puas dengan kinerja rekan-rekan IPM.

Semua terlihat dari antusiasme panitia menyusun konsep dan aktualisasi ide artistik. Ditambah antusiasme penonton yang semakin banyak dan beragam. Pada pelaksanaan ketiga, sambung dia, barulah Eroh Bebaya mulai dilirik dan didukung banyak pihak. Dihadiri beberapa pihak dari Penggagas Gerakan Literasi Kutai, Dinas Pariwisata Kukar hingga musisi Sapeq internasional.

Pada 2019, Eroh Bebaya Jilid 3 bahkan terlaksana di Gedung Kesenian Sleman, Jogjakarta. Pertunjukan kesenian daerah dihadiri oleh Uyau Moris, musisi sampek internasional asal Kabupaten Malinau, Provinsi Kaltara, yang saat itu sedang menempuh pendidikan pascasarjana di ISI Yogyakarta. Pada saat ketenaran Eroh Bebaya semakin meningkat, tiba-tiba muncul penyakit Covid-19. Menurut dia, itu menjadi tantangan baru IPM Kukar Jogjakarta.

Selain itu, pergantian pengurus IPM Kukar Jogjakarta yang baru berlangsung akhir 2021, berdampak pada mundurnya waktu pelaksanaan. Agar kegiatan kembali aktif, diperlukan waktu tiga tahun seusai Eroh Bebaya Jilid 3. Dukungan dari berbagai instansi membuat panitia mulai diringankan dalam pencarian dana. Meskipun secara pendanaan terlihat ringan karena dukungan Pemkab Kukar hingga wakil gubernur Kaltim, kreativitas mahasiswa mulai diuji.

Ketua Panitia Eroh Bebaya Jilid 4 Angrahani Putri Dewi

mengungkapkan, mereka dengan terpaksa melaksanakan kegiatan kembali di Asrama Putra Kutai Kartanegara dengan memanfaatkan lapangan bulu tangkis di belakang asrama. Mengingat tidak mudahnya mengadakan kegiatan pasca-pandemi untuk mencari venue karena sudah dipesan banyak pihak di Jogja.

Sebagai Ketua IPM Kukar Tahun 2022, Ade dan seluruh pengurus IPM Kukar Jogjakarta berjuang mengajukan program Eroh Bebaya selanjutnya pada pihak yang mendukung penuh, seperti Dinas Pariwisata Kukar. Hasilnya sangat dirasakan pada 2023. Seluruh kebutuhan materi dan beberapa talent untuk memeriahkan Eroh Bebaya Jilid 5 didukung penuh Pemkab Kukar. Bahkan, masuk Program Kukar Kaya Festival pertama yang diselenggarakan di luar Kukar.

Alumnus IPM Kukar Jogjakarta Hari Agung Bandara berharap Eroh Bebaya Jilid 5 berlangsung lancar dan lebih meriah. Mengingat secara lokasi, digelar di pusat ikon wisata Jogja yang berdekatan dengan dari Titik Nol KM Jogjakarta. Dia memastikan, yang akan hadir, tidak hanya mahasiswa. Melainkan para wisatawan yang sedang berkunjung ke Jogjakarta.

Terpisah, Kepala Dinas Pariwisata Kukar Slamet Hadiraharjo menyebutkan, dukungan Pemkab Kukar dalam kegiatan Eroh Bebaya Jilid 5 sangat maksimal. Tak hanya menjadi ajang promosi wisata, tapi juga menjadi wadah mengenalkan kebudayaan dan kesenian Kukar. Menurutnya, itu tidak lepas dari peran dan kerja keras mahasiswa sebagai bukti kesadaran yang tinggi terhadap pengembangan seni budaya daerah.

"Kami apresiasi anak-anak mahasiswa kita di Jogja yang concern dan komitmen terhadap budayanya. Hingga berhasil melaksanakan untuk kelima kalinya. Ini adalah upaya mereka mengenalkan seni budaya. Mereka sendiri bekerja sama dengan pelaku seni dari kabupaten lain," ujarnya. Kegiatan ini juga menjadi ajang travel roadshow dalam mempromosikan wisata Kukar di Jogja. "Kita membawa duta wisata ke Jogja beserta kerja sama dengan industri pariwisata di Jogja dan Jawa Tengah untuk promosikan tempat wisata Kukar," imbuhnya.

"Kemudian nanti di Eroh Bebaya kita akan memperkenalkan pariwisata dan seni budaya kita di Titik Nol. Ini harapannya dapat mempromosikan destinasi wisata kita di luar Kukar. Kita juga harap ada paket wisata yang dibeli, karena kami mengundang asosiasi pariwisata Jogja untuk kolaborasi," tutupnya. (riz/k8)


Adblock test (Why?)


Sempat Absen saat Pandemi, Kini Makin Meriah - KaltimPost
Read More

No comments:

Post a Comment

Sempat Berdinding Kayu dan Tak Layak, Ini 8 Potret Kondisi Terbaru Rumah Melly Lee di Kampung Halaman - Kini … - KapanLagi.com

Sebelumnya kondisi kediaman Melly Lee di kampung halaman banyak mendapat sorotan. Jauh sebelum tenar Melly dan keluarga hanya tinggal di s...