BENGKULU, KOMPAS.TV - Kasat Reskrim Polres Rejang Lebong Iptu Denyfita Mochtar mengungkapkan AJ (45), tersangka penganiayaan guru dengan ketapel di Bengkulu, sempat berpindah-pindah saat dalam pelarian.
Sejak peristiwa penganiayaan terjadi pada Selasa (1/8/2023) hingga AJ menyerahkan diri pada Sabtu (5/8/2023), dia telah berpindah-pindah ke tujuh titik.
“Ada tujuh titik rute pelarian tersangka hingga akhirnya menyerahkan diri,” kata Deny dalam konferensi pers, Minggu (6/8).
Baca Juga: Terkuak! Wali Murid Penganiaya Guru di Bengkulu Ternyata Residivis Curas, Ketapel Mata Guru 2 Kali
Pada tanggal 1 Agustus, AJ pergi menggunakan motor ke rumah BD di Desa Warung Pojok, Kecamatan Sindang Dataran, Rejang Lebong. Di sana, dia menginap semalam.
Hari berikutnya, dia pergi menggunakan motor ke rumah JL yang ada di Desa Sinar Gunung, Kecamatan Sindang Dataran.
Tak lama, dia pergi ke rumah AD di Dusun Tanjung Merindu, Desa Simpang Beliti, Kecamatan Binduriang. Dia menitipkan sepeda motornya.
Dengan berjalan kaki, dia masuk ke area perkebunan kopi di Desa Kampung Jeruk, Binduriang. Di kebun itu, dia menginap selama dua malam.
Pada 4 Agustus, dia berjalan kaki ke Dusun Tanjung Merindu, Desa Simpang Beliti, kemudian menginap satu malam di salah satu pondok yang ada di perkebunan kopi.
Akhirnya, pada 5 Agustus, dia berjalan kaki ke rumah RM di Desa Simpang Beliti. Sang istri pun menjemput dan membawa AJ untuk menyerahkan diri ke Polres Rejang Lebong.
Pelarian Penganiaya Guru di Bengkulu Terhenti, Sempat Bermalam di Kebun, Bukti Ketapel Hilang - Kompas TV
Read More
No comments:
Post a Comment