JAKARTA, investor.id - Harga emas bergerak melemah di zona US$ 1.695,24 per troy ons. Pada pagi hari ini harga emas bergerak melemah setelah ditutup menguat di hari perdagangan kemarin. Pergerakan emas dipengaruhi oleh kinerja indeks dolar dan ekspektasi kenaikan suku bunga.
Emas bergerak melemah setelah ditutup menguat di zona US$ 1.699,79 pada hari perdagangan kemarin. Emas menguat memanfaatkan pelemahan indeks dolar yang ditutup di zona 111.48 imbas dari data dari sektor manufaktur yang memburuk. Data US ISM Manufacturing PMI yang dirilis oleh Institute of Supply Management berada di angka 50.9. Angka yang berada di atas 50 menunjukkan terjadinya ekspansi namun terkontraksi dibandingkan data sebelumnya yang berada di level 52.8 dan di bawah ekspektasi 52.5. Emas yang dihargakan dengan dolar menjadi terasa lebih terjangkau bagi mata uang lain ketika dolar melemah sehingga menopang permintaan emas.
Baca juga: Wow Harga Emas Antam Naik Rp 10.000 Jadi Rp 955.000 Per Gram
Kinerja positif emas yang berhasil menembus level US$ 1.700 tertahan untuk menguat lebih lanjut oleh ekspektasi kenaikan suku bunga membuat emas bergerak melemah di zona US$ 1.695,24. Presiden Fed New York John Williams menyatakan adanya tanda-tanda melandainya inflasi namun tekanan harga yang mendasarinya tetap terlalu tinggi sehingga bank sentral AS harus terus maju untuk mengendalikan inflasi.
Baca juga: Emas Bergerak Positif Imbas Gejolak Politik Rusia-Ukraina
Williams mengakui bahwa beberapa kategori inflasi inflasi seperti harga komoditas sudah mulai mendingin, namun hal tersebut tidaklah cukup mengingat permintaan barang tetap tinggi yang menghasilkan inflasi lebih luas. Wakil Ketua Federal Reserve, Lael Brainard, mengatakan masih terlalu dini untuk menyatakan kemenangan atas tekanan harga dan pengetatan kebijakan moneter perlu terus dilakukan hingga diyakini inflasi bergerak mendekati target di level 2%.
Baca juga: Emas Naik US$ 3,4 Pasca Data Inflasi AS Lebih Kuat dari Perkiraan
Pasar saat ini berspekulasi pada kenaikan sebesar 75 basis poin mengingat tersisa 125 basis poin untuk mencapai target suku bunga The Fed pada akhir tahun yaitu 4.25% - 4.50% dibandingkan dengan angka saat ini di rentang 3.00% - 3.25%. Tingginya suku bunga acuan meredupkan daya tarik emas karena produk yang menghasilkan bunga menawarkan imbal hasil lebih baik sehingga menjadi sentimen negatif bagi kinerja emas.
Berdasarkan riset ICDX, Selasa (4/10/2022) harga emas melemah dengan support saat ini beralih ke areal US$ 1.688,00 dan resistance terdekatnya berada di areal US$ 1.702,32. Support terjauhnya berada di areal US$ 1.680,17 hingga ke areal US$ 1.674,95, sementara untuk resistance terjauhnya berada di areal US$ 1.709,32 hingga ke areal US$ 1.714,54.
Editor : Lona Olavia (olavia.lona@gmail.com)
Sumber : Investor Daily
Sempat Tembus US$ 1.700, Emas Tertahan Ekspektasi Kenaikan Suku Bunga - Investor.ID
Read More
No comments:
Post a Comment