ASISTEN pelatih Arema FC, Kuncoro, mengaku sempat panik mencari anaknya saat tragedi Kanjuruhan terjadi pada Sabtu 1 Oktober 2022 lalu. Meskipun ia cukup bernpas lega setelah mengetahui putrinya selamat dari peristiwa berdarah tersebut.
Asisten Javier Roca itu merupakan salah satu saksi tragedi Kanjuruhan. Kuncoro pun membeberkan pengalamannya saat tragedi Kanjuruhan.
(Suasana ketika kerusuhan di Stadion Kanjuruhan. Sabtu 1 Oktober 2022 silam)
Sebelum pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya, putrinya yang bernama Iftitah pamit untuk menyaksikan pertandingan di tribun ekonomi. Sekadar diketahui tribun tersebut adalah titik terparah di mana banyak korban jiwa berjatuhan.
Setelah sempat melarang, Kuncoro pun memutuskan untuk mengizinkan putrinya itu untuk pergi. Iftitah yang masih berusia 16 tahun pun pergi ke stadion bersama salah seorang saudaranya.
“Kalau saya tergantung anaknya saja, sebab anaknya kadung suka Arema, kalau dilarang malah tambah bahaya, mungkin akan saya kasih pengertian saja, mungkin kalau laga tensi tinggi seperti lawan Persebaya itu sebenarnya sempat saya larang,” kata Kuncoro dilansir Wearemania, Minggu (16/10/2022).
Beberapa saat setelah peluit panjang, kerusuhan pun terjadi. Para suporter berhamburan keluar stadion dengan berdesak-desakan setelah polisi menembakkan gas air mata.
Kuncoro saat itu sibuk mengevakuasi korban-korban di ruang ganti tim. Kemudian Kuncoro teringat bahwa putrinya sedang menyaksikan pertandingan di tribun.
Cerita Asisten Pelatih Arema FC yang Sempat Panik Cari Putrinya saat Tragedi Kanjuruhan - Bola Okezone
Read More
No comments:
Post a Comment