Pondok Pesantren Modern Darussalam Gontor, Ponorogo, Jawa Timur, mengakui pihaknya sempat menutupi penyebab kematian AM (17), santri asal Palembang, yang tewas dianiaya, dari keluarga korban.
Juru Bicara Pondok Modern Darussalam Gontor, Noor Syahid, mengatakan hal itu memang sengaja dilakukan pihaknya untuk menjaga perasaan keluarga.
"Jadi sebetulnya dari awal ketika jenazahnya diserahkan, memang [penyebab meninggal korban] tidak untuk konsumsi umum," kata Noor Syahid, saat dikonfirmasi CNNIndonesia.com, Senin (5/9).
Berdasarkan penuturan ibu korban, pihak pondok yang mengantarkan jenazah mulanya menyebut penyebab wafatnya AM akibat terjatuh saat acara perkemahan. Namun setelah didesak barulah dugaan penganiayaan itu diungkap. Hal itu diakui Noor.
Ia pun mengklaim pihak pengantar jenazah kemudian mengatakan penyebab kematian AM yang sebenarnya ke keluarga almarhum. Hal itu dilakukan di ruang tertutup dan privat, di depan orang tua dan keluarga korban.
"Tetapi di dalam ruang yang terbatas, kami sampaikan apa adanya, sehingga [harapannya] orang tua akan menerima," ucap Noor.
"Sudah disampaikan apa adanya tapi tidak dimuka umum. Hanya di depan tujuh orang. Bapak ibunya dan juga keluarganya," tambahnya.
Atas kejadian itu, pihaknya pun menyampaikan permohonan maaf kepada orang tua dan keluarga korban.
"Kami meminta maaf kepada orang tua dan keluarga almarhum, jika dalam proses pengantaran jenazah dianggap tidak jelas dan terbuka," kata dia.
Diketahui, AM tewas usai mengalami tindak penganiayaan, Senin (22/8).
Menyikapi hal ini, pihak pondok pun langsung menindak terduga pelaku penganiayaan yang berjumlah dua orang. Mereka langsung dikeluarkan dan dipulangkan dari pesantren.
Saat ini Polres Ponorogo sedang mendalami kasus itu, dengan memeriksa sejumlah saksi.
(frd/isn)Ponpes Gontor Sempat Tutupi Penyebab Kematian Santri Tewas Dianiaya - CNN Indonesia
Read More
No comments:
Post a Comment