Sebanyak 11 mahasiswa sempat diamankan polisi saat ingin menggelar demonstrasi menolak harga BBM dan kedatangan Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur (Kaltim). Para mahasiswa baru dibebaskan setelah kuasa hukumnya datang ke kantor polisi.
"Totalnya dengan saya, yang ditahan sekitar 11 orang," jelas Ketua HMI Cabang Balikpapan Rafsyan Hassan Ratuwara kepada detikcom, Jumat malam (9/9/2022).
"Poin yang kami bawa penolakan kenaikan harga BBM, kemudian kami menolak kehadiran Wapres serta meminta mencabut kebijakan kenaikan harga BBM tersebut," imbuhnya.
Rafsyan mengatakan, awal mula penangkapan dirinya bersama rekan-rekannya oleh polisi ketika akan melakukan orasi di depan Balikpapan Plaza, Jumat (9/9). Namun belum sempat berorasi, pihaknya didatangi sekelompok orang melarang mereka berunjuk rasa.
"Awalnya sekitar pukul 17.00 Wita, saya dari titik kumpul saya di KNPI menuju titik aksi sekitar di BC (Plaza Balikpapan), saat sampai saya tiba-tiba didatangi oleh Ormas dan tidak memperbolehkan saya untuk menyampaikan aspirasi yang saya bawa," terangnya.
Setelah itu, aparat kepolisian kemudian datang, dan menghampiri para pendemo serta memerintahkan mahasiswa bubar. Namun perintah polisi itu tak digubris mahasiswa dan berniat melanjutkan orasi dengan membentangkan spanduk di jalan.
"Saat saya mau berorasi, tiba-tiba saya ditunjuk oleh Kabag Ops Polresta Balikpapan, saya kurang ingat apa bahasanya dia ke saya, lalu tiba-tiba ada yang piting saya dari arah belakang. Saya dipeteng dua kali dengan dua orang yang berbeda, lalu dibawa untuk ikut ke mobil seolah-olah saya tahanan, saya didorong disuruh masuk mobil dibawa ke Polresta Balikpapan," paparnya.
Rafsyan menjelaskan, saat itu, bukan hanya dirinya yang menerima tindakan kekerasan dengan cara dipiting polisi. Ia mengatakan bahwa 8 rekannya saat itu juga ikut dipiting, bahkan 1 di antaranya dicekik sebelum dibawa ke kantor polisi.
"8 Orang termasuk saya dipiting, ada salah satu oknum juga yang mencekik kader saya," sebutnya.
Setelah dibawa ke Polresta Balikpapan, Rafsyan dan rekannya kemudian menjalani pemeriksaan selama kurang lebih 2 jam. Mereka baru dibebaskan setelah kuasa hukumnya datang ke kantor polisi.
"Sekitar 2 jam ditahan. Saya ditahan dan disuruh menunggu, sampai akhirnya datang kuasa hukum mengurus kami untuk dikeluarkan," paparnya.
Diketahui, aksi demo tersebut diikuti 20 mahasiswa, bertepatan dengan kehadiran Wakil Presiden Ma'ruf Amin dalam kegiatan Peringatan Hari Olahraga Nasional XXXIX Tahun 2022 di Stadion Batakan, Balikpapan.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Kaltim Kombes Yusuf Sutejo mengatakan belum mendapatkan informasi soal penahanan 11 mahasiswa tersebut. Dia mengaku masih melakukan pengamanan kunjungan Wapres Ma'ruf Amin.
"Saya masih melakukan pengamanan Wapres di GOR Batakan, belum monitor, saya cek dulu," singkatnya.
Simak Video "Unjuk Rasa Puluhan Mahasiswa di Mamasa Berakhir Ricuh"
[Gambas:Video 20detik]
(asm/tau)
Demo saat Wapres Kunjungan di Balikpapan, 11 Mahasiswa Sempat Ditahan Polisi - detikcom
Read More
No comments:
Post a Comment