Jakarta, CNBC Indonesia - Ultimate Shareholder PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI) Chairul Tanjung turut berkomentar soal kinerja saham bank digital, termasuk BBHI, yang akhir-akhir ini sedang mengalami koreksi.
Namun menurut CT, koreksi harga saham adalah hal yang biasa. Hal itu dia ungkapkan di sela-sela konferensi pers Grand Launching Allo Bank, Kamis (19/5/2022).
"Terkait saham, satu filosofi saham, naik dan turun adalah biasa. Ada orang yang beli murah dan jual tinggi. Tapi saham bank digital akhir-akhir ini tren dunia, sedang terjadi koreksi. Alhamdulillah koreksi itu untuk Allo Bank tidak terlalu dalam dan bisa rebound, hari ini sudah rebound kembali," ujar CT.
Adapun saham BBHI sendiri terpantau menguat 3,24% ke level Rp 5.100 per unit pada penutupan perdagangan sesi satu hari ini, Kamis (19/5/2022). Market cap BBHI mencapai Rp 110,82 triliun.
Saham BBHI memang terpantau melemah dalam tiga hari terakhir, berbarengan dengan saham-saham bank digital lainnya. Dalam sepekan, saham BBHI melemah 16,39% dan dalam sebulan melemah 10,53%.
Namun sejak awal tahun (year-to-date/ytd) masih menguat 26,72%. Menurut CT, sejak diambil alih oleh CT Corp, kinerja saham BBHI masih meningkat.
"Sejak mulai diambil CT Corp, hingga hari ini masih sangat baik performa year-to-date-nya, masih meningkat luar biasa. Membuat teman-teman investor bahagia. Masuk murah keluar mahal, cuannya gede. Masih optimis," ujar CT.
CT menambahkan, dirinya berharap bank digital Allo Bank bisa tumbuh dari loan dan fee based. Namun untuk di tahap awal, untuk fee based belum terlalu difokuskan karena belum dikenakan iuran.
"Karena semua masih gratis, tidak ada iuran, tidak ada apa-apa semua gratis. Nanti tentu ada fee based lain, dari paylater. Kita berharap orang pakai paylater bukan pakai bunga, tapi administrasi, hitungan cost of fund. InsyaAllah akan tumbuh signifikan, pada akhir tahun Rp 8-10 triliun," ujarnya.
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya
Perhatian! Saham Allo Bank Tembus Rp 8.000
(vap/vap)
Saham Allo Bank (BBHI) Sempat Terkoreksi, Apa Kata CT? - CNBC Indonesia
Read More
No comments:
Post a Comment