Rechercher dans ce blog

Tuesday, April 26, 2022

Sempat Suram, IHSG Balik Arah Saat Penutupan - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali menunjukkan pergerakan yang volatil. Setelah tertekan di zona merah di sepanjang perdagangan, IHSG sukses mencatatkan penguatan pada penutupan.

IHSG ditutup menguat 0,22% di level 7.232,15. Indeks sukses rebound sejak sesi II dibuka. Adanya inflow asing bernilai jumbo juga menjadi katalis positif untuk IHSG.

Di pasar reguler asing mencatatkan net buy senilai Rp 1,08 triliun. Saham yang menjadi favorit asing adalah duo big bank BBCA dan BBRI dengan net buy masing-masing Rp 505 miliar dan Rp 289 miliar.


Sedangkan saham yang paling banyak dilepas asing adalah ADRO dan INCO dengan net sell masing-masing Rp 82 miliar dan Rp 56 miliar.

Bursa saham Asia bergerak variatif hari ini. Indeks Nikkei dan Hang Seng masing-masing menguat 0,41% dan 0,33%. Sedangkan Shang Hai Composite dan Strait Times melemah 1,44% dan 0,19%.

Bursa saham AS (Wall Street) pada perdagangan Senin waktu setempat sempat jeblok dalam dalam, melanjutkan kinerja buruk pada pekan lalu. Namun, ibarat trampolin, Wall Street akhirnya melompat tinggi.

Indeks Dow Jones sebelumnya merosot nyaris 500 poin sebelum berbalik menguat 238 poin atau 0,7% ke 34.049,46. Indeks S&P 500 juga naik 0,6% le 4.296,12 dan Nasdaq melesat 1,3% ke 13.004,85.

Wall Street sukses rebound tentunya bisa memberikan sentimen positif ke pasar saham Asia. Namun, 'masalah lama bersemi kembali' di Amerika Serikat dan China, dua negara dengan nilai perekonomian terbesar dunia, masih akan membebani sentimen pelaku pasar.

Amerika Serikat menghadapi isu pelambatan ekonomi akibat The Fed yang akan agresif menaikkan suku bunga.

"Saya melihat probabilitas 30% Amerika Serikat memasuki resesi dalam 12 bulan ke depan, dan probabilitas tersebut terus meningkat," kata kepala ekonomi Moody's Analytics Mark Zandi, sebagaimana dilansir Reuters, Jumat (22/4/2022).

Ketua The Fed, Jerome Powell juga mengakui tugas The Fed saat ini sangat menantang, melandaikan inflasi yang sangat tinggi tanpa membuat perekonomian AS mengalami pelambatan signifikan hingga resesi.

"Target kami menggunakan instrumen yang kami miliki untuk kembali mengsinkronkan supply dengan demand... dan tanpa membuat pelambatan yang bisa membawa perekonomian resesi. Itu akan sangat menantang," kata Powell dalam diskusi ekonomi pada pertemuan Dana Moneter International (IMF) sebagaimana dilansir Reuters.

Sementara itu, China kembali dihadapkan pada masalah Covid-19. China sudah melakukan karantina (lockdown) di beberapa wilayah. Tetapi nyatanya kasus Covid-19 malah terus bertambah.

Alhasil, muncul kecemasan akan terjadinya lockdown secara nasional. Ibu kota Beijing bahkan dilanda panic buying.


[Gambas:Video CNBC]

(trp/trp)

Adblock test (Why?)


Sempat Suram, IHSG Balik Arah Saat Penutupan - CNBC Indonesia
Read More

No comments:

Post a Comment

Sempat Berdinding Kayu dan Tak Layak, Ini 8 Potret Kondisi Terbaru Rumah Melly Lee di Kampung Halaman - Kini … - KapanLagi.com

Sebelumnya kondisi kediaman Melly Lee di kampung halaman banyak mendapat sorotan. Jauh sebelum tenar Melly dan keluarga hanya tinggal di s...