Reporter: Adi Wikanto, Akhmad Suryahadi | Editor: Adi Wikanto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga saham perusahaan terafiliasi Grup Bakrie seperti BUMI, BRMS, ENRG dan DEWA dalam tren naik. Harga saham BUMI BRMS dan DEWA cukup murah, dan bahkan sempat berada di level Rp 50-an. Apakah saham-saham BUMI, BRMS, ENRG dan DEWA memiliki prospek bagus untuk investasi?
BRMS adalah saham dari PT Bumi Resources Minerals Tbk. Pada perdagangan Selasa 12 April 2022, harga saham BRMS ditutup di level 238, naik 10 poin atau 4,39% dari sehari sebelumnya. Harga saham BRMS menguat 105,17 % sejak awal tahun atau secara year-to-date (ytd).
ENRG adalah saham dari PT Energi Mega Persada Tbk. Harga saham ENRG pada perdagangan Selasa 12 April 2022 ditutup di level 185, naik 9 poin atau 5,11% dari sehari sebelumnya. Harga saham ENRG menguat 81,37% secara ytd.
BUMI adalah saham dari PT Bumi Resources Tbk. Harga saham BUMI pada perdagangan Selasa 12 April 2022 ditutup di level 68, naik 2 poin atau 3,03% dari sehari sebelumnya. Sepanjang Maret 2022, harga saham BUMI berada di level 50-an.
DEWA adalah saham dari PT Darma Henwa Tbk. Selama ini harga saham DEWA terjebak sebagai saham gocap atau harga Rp 50. Pada perdagangan Selasa 12 April 2022, harga saham DEWA di level 67, turun 4 poin atau 5,63% dari sehari sebelumnya.
Certified Elliott Wave Analyst Master Kanaka Hita Solvera Daniel Agustinus menilai terdapat sejumlah faktor yang mendorong kenaikan sejumlah saham Grup Bakrie. Pertama adalah kenaikan harga komoditas. Rata-rata emiten grup Bakrie merupakan saham commodities related.
Kedua, aksi korporasi yang dilakukan oleh emiten. DEWA misalnya, akan melakukan penerbitan saham baru atau rights issue sebesar Rp 1,1 triliun. DEWA akan menggunakan dana hasil rights issue untuk pembayaran kewajiban keuangan dan modal kerja untuk kegiatan operasional.
BUMI juga aktif merestrukturisasi utang. Kemarin (11/4), emiten batubara ini telah melakukan pembayaran utang ke-17 sebesar US$ 67,8 juta. Jumlah ini mewakili pinjaman pokok sebesar US$ 63,6 juta dan bunga sebesar US$ 4,2 juta untuk Tranche A.
Baca Juga: Harga Bitcoin, DOGE, SHIB Mulai Naik, Ini Altcoin yang Diprediksi Melesat Pekan Ini
Saham ENRG terdorong kenaikan harga komoditas minyak dan gas serta terdorong sentimen positif akibat kinerja tahun 2021 yang solid. “Sedangkan BRMS kinerjanya terdorong kenaikan harga komoditas dan juga adanya manajemen baru yang diharapkan mampu membawa perubahan positif di BRMS,” terang Daniel kepada Kontan.co.id, Selasa (12/4).
Analis Panin Sekuritas William Hartanto menilai, secara teknikal, saham-saham Grup Bakrie yang telah beranjak dari zona Rp 50 memiliki fase uptrend. Hanya saja memang risikonya akan lebih tinggi. Sebab, biasanya ada banyak investor yang ‘nyangkut’ dan akan berusaha keluar saat harga saham Rp 50 menguat. Namun, William menilai hal itu hanya sementara.
“Jika penguatan berlanjut, mereka akan kembali membeli saham tersebut karena estimasi akan adanya perubahan tren, dan fraksi harga Rp 50 memberikan persentase keuntungan yang besar,” terang William kepada Kontan.co.id, Selasa (12/4).
Baca Juga: Bahan Bakar Kenaikan Saham Energi Masih Panas
Toh, bekas saham gocap bukan berarti akan selamanya berada di level gocap. William menyebut, sudah ada beberapa contoh saham yang beranjak dari zona gocap. Misalnya, saham PT Centratama Telekomunikasi Indonesia Tbk (CENT) yang dulu berada di zona gocap dan sekarang berada di level Rp 200-an.
Menurut William, yang perlu diperhatikan adalah seberapa besar respons pasar yang ditandai dengan volume perdagangan harian. Jika tren masih naik dengan volume perdagangan harian yang tinggi, maka tren tersebut masih akan berlanjut untuk jangka waktu yang lebih panjang.
“Maka saham-saham grup Bakrie tersebut masih layak di-trading-kan jangka pendek sesuai dengan kondisi secara teknikal dan volume perdagangan harian yang tinggi,” sambung William.
Daniel menilai, kinerja emiten Grup Bakrie tahun ini diproyeksi akan membaik. Perbaikan ini seiring dengan kenaikan harga komoditas akibat krisis geopolitik di Ukraina – Rusia. Perbaikan kinerja juga disokong oleh restrukturisasi utang yang dilakukan emiten.”Kinerja grup Bakrie diperkirakan akan membaik tahun ini,” tandas dia.
Daniel menilai, saham BRMS menjadi saham Grup Bakrie yang bisa dicermati. Dia merekomendasikan saham BRMS dengan target harga Rp 250.
Itulah rekomendasi saham BUMI, DEWA, ENRG dan BRMS untuk perdagangan hari ini, Rabu 13 April 2022. Ingat, disclaimer on, segala risiko investasi atas rekomendasi saham di atas menjadi tanggung jawab para investor sendiri.
Sebagai ungkapan terimakasih atas perhatian Anda, tersedia voucer gratis senilai donasi yang bisa digunakan berbelanja di KONTAN Store.
Sempat Rp 50-an, Harga saham Grup Bakrie BUMI DEWA BRMS Mulai Naik, Mana yang Prospek - Investasi Kontan
Read More
No comments:
Post a Comment