Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,54% di level 7.011,69 pada perdagangan Selasa (29/3/2022).
Sebelum terkoreksi, IHSG sempat tembus ke level All Time High (ATH) atau level tertinggi sepanjang masa di 7.072,78. Di sesi II, IHSG makin ambles. Namun meski IHSG ambles, asing net buy jumbo Rp 1 triliun.
Saham yang paling banyak diborong asing adalah saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) dan PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) dengan net buy Rp 307 miliar dan Rp 150 miliar.
Saham yang paling banyak dilepas asing adalah saham PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) dan PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) dengan net sell Rp 43 miliar dan Rp 37 miliar.
Bursa saham kawasan Asia bergerak variatif hingga siang ini. Indeks Nikkei dan Hang Seng naik masing-masing 0,92% dan 1,12%. Sementara indeks Shang Hai Composite dan Strait Times melemah 0,33% dan 0,06%.
Kekhawatiran perlambatan ekonomi China akibat merebaknya Covid-19 membuat harga minyak terkoreksi, mengingat Negeri Tirai Bambu merupakan importir minyak terbesar di dunia.
Di sisi lain, investor juga mulai khawatir akan ancaman resesi di AS yang semakin nyata. Kurva imbal hasil obligasi pemerintah AS (US Treasury) yang terbalik (inverted).
Kini selisih yield antara US Treasury untuk tenor 5 dan 30 tahun sudah negatif. Artinya suku bunga jangka pendek lebih tinggi dari suku bunga jangka panjang yang bisa menjadi leading indikator terjadinya resesi.
Meski kurva imbal hasil AS terbalik, namun pasar saham AS tetap ditutup sumringah di awal pekan. Indeks Dow Jones naik 0,27%. Sementara itu indeks S&P 500 menguat 0,71% dan Nasdaq Composite memimpin dengan apresiasi 1,31%.
TIM RISET CNBC INDONESIA
[Gambas:Video CNBC]
(trp/trp)
Sempat Cetak Rekor Tertinggi, IHSG Berakhir Terkoreksi - CNBC Indonesia
Read More
No comments:
Post a Comment