Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Minyak kelapa sawit atawa crude palm oil (CPO) berjangka di Bursa Malaysia sempat menyentuh rekor tertinggi di RM 5.700 per ton pada awal perdagangan hari ini. Namun, aksi ambil untung membuat harga CPO turun tipis.
Senin (31/1), harga CPO untuk kontrak pengiriman April 2022 di Bursa Malaysia Derivatives Exchange ditutup melemah 0,73% ke RM 5.587 per ton.
Perdagangan CPO hanya berlangsung setengah hari sebelum liburan Tahun Baru Imlek. Bursa Malaysia Derivatives Exchange akan tutup hingga 3 Februari mendatang.
Lonjakan harga CPO di awal perdagangan terjadi karena para pedagang mencoba memperhitungkan berkurangnya pasokan dari produsen dan eksportir utama CPO yakni Indonesia.
Baca Juga: Harga CPO Melambung ke RM 5.628 saat Imlek
Hal ini terjadi setelah pemerintah Indonesia mengejutkan pasar minyak nabati global di minggu lalu, dengan menerapkan aturan baru yang mewajibkan produsen minyak sawit untuk menjual 20% dari produksinya kepada konsumen domestik dengan harga tetap.
Perubahan aturan tersebut telah mengaburkan prospek pasokan minyak sawit mentah dari Indonesia. Hal ini juga menjungkirbalikkan pasar minyak nabati global. Di mana, CPO yang sebelumnya menjadi minyak nabati termurah, kini menjadi yang paling mahal di antara tiga minyak nabati utama yang diperdagangkan di seluruh dunia.
Indonesia, produsen dan eksportir minyak sawit terbesar di dunia, telah menetapkan harga acuan minyak sawit mentah untuk Februari di level US$ 1.314,78 per ton. Penetapan ini naik dari posisi di bulan Januari yang sebesar US$ 1.307,76 per ton.
Sebagai ungkapan terimakasih atas perhatian Anda, tersedia voucer gratis senilai donasi yang bisa digunakan berbelanja di KONTAN Store.
Harga CPO Sempat Tembus RM 5.700 Per Ton Sebelum Ditutup Melemah pada Hari Ini (31/1) - Investasi Kontan
Read More
No comments:
Post a Comment