Sebanyak 68 sekolah kembali menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen setelah sebelumnya menutup kegiatan secara langsung imbas temuan Covid-19.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan saat ini ada 22 sekolah yang masih menutup PTM 100 persen alias menggelar pembelajaran jarak jauh dari sebelumnya 90 sekolah.
"Sampai tanggal 26 Januari ini, tinggal 22 sekolah yang menutup PTM karena Covid-19. Mudah-mudahan beberapa hari lagi akan semakin berkurang," kata dia, kepada wartawan di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Rabu (26/1) malam.
Dia sebelumnya menjelaskan 90 sekolah jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) hingga SMA menunda PTM 100 persen. Yang terbanyak kasus Covid-19 ada di jenjang SMA dengan 30 sekolah.
Dari 90 sekolah itu ditemukan 135 orang terpapar virus corona. Rinciannya, 120 siswa, 9 guru, dan 6 orang lainnya tenaga pendidik. Sesuai ketentuan yang berlaku, sekolah bisa ditutup sementara waktu jika ditemukan penularan virus corona
Riza juga menjelaskan DKI Jakarta akan terus melaksanakan kebijakan PTM 100 persen karena wilayah ibu kota masuk dalam kategori PPKM level 2 sesuai dengan SKB 4 menteri.
"PTM itu tetap dilaksanakan 100 persen, karena Jakarta masih ada di [PPKM] level 2," lanjutnya.
Terpisah, satu Sekolah Dasar (SD) di Kota Bandung, Jawa Barat, menghentikan sementara PTM selama 15 hari setelah ada tiga siswa yang terpapar Covid-19.
Pelaksana tugas (Plt) Wali Kota Bandung Yana Mulyana menjelaskan ada tiga siswa positif Covid-19 di dua sekolah berbeda berdasarkan tes acak yang dilakukan Dinas Kesehatan bersama Dinas Pendidikan Kota Bandung.
Berdasarkan aturan, temuan kasus konfirmasi Covid-19 dengan persentase di bawah 5 persen dari kapasitas ditindaklanjuti dengan penutupan hanya satu kelas.
"Ada dua sekolah, yang satu karena di bawah lima persen, satu lagi enam persen. Jadi, yang enam persen sekolahnya ditutup selama 15 hari," kata Yana di Balai Kota Bandung, Kamis (27/1).
"Sesuai aturan saja, di bawah lima persen dia sekelasnya (yang ditutup)," lanjut dia.
Yana pun memastikan pelaksanaan PTM tetap berjalan meski tetap meminta seluruh pihak waspada. "PTM masih jalan. Kita tetap hati-hati dan wajib ikuti aturan," kata dia.
Berdasarkan data Dinkes Kota Bandung, jumlah sekolah yang sudah dilakukan tes acak pemeriksaan mencapai 27 sekolah dari 60 sekolah di Bandung. Dengan total sampel sebanyak 1.138 dengan rincian 1.016 siswa dan 122 guru.
"Hasil positif tiga orang dengan persentase 0,26 persen dan negatif sebanyak 1.135 orang dengan persentase 99,74 persen," kata Kepala Dinkes Bandung Ahyani Raksanagara.
Sementara itu, Ketua Satgas Covid-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Zubairi Djoerban mendorong pemerintah menyetop PTM.
"Ini indikator bahwa sekolah tatap muka tidak lagi aman, ada pilihan pembelajaran jarak jauh. Mohon dipertimbangkan untuk menghentikan sementara PTM 100 persen dan menaikkan PPKM ke level lebih tinggi," kata dia di akun twitter pribadinya @ProfesorZubairi, Kamis (27/1). CNNIndonesia.com telah diberi izin mengutip unggahan tersebut.
Zubairi menyebut tidak ada PTM dengan kondisi aman apabila positivity rate di atas 10 persen. Sementara, ambang batas aman PTM yang boleh dilakukan secara 100 persen adalah ketika positivity rate di angka 5 persen.
"Ada baiknya di daerah-daerah merah Covid-19 kembali ke sekolah virtual. Sedangkan yang positivity rate-nya rendah, masih dimungkinkan untuk tetap PTM. Ingat, keterisian rumah sakit telah naik lebih dari 30 persen saat ini," kata dia.
(mln/hyg/khr/arh)68 Sekolah di DKI Kembali Gelar PTM usai Sempat Ditemukan Covid - CNN Indonesia
Read More
No comments:
Post a Comment