TEMPO.CO, Jakarta - Grand Prix Formula 1 di Jeddah, Arab Saudi, sempat dihentikan setelah 13 putaran karena salah satu pagar pembatas di Sirkuit Corniche rusak. Insiden itu terjadi setelah kecelakaan pebalap Haas, Mick Schumacher.
Putra dari Michael Schumacher itu mengalami kecelakaan di tikungan 23 dalam kecepatan yang cukup tinggi sehingga safety car dikeluarkan untuk pertama kalinya. Lewis Hamilton dan Valtteri Bottas, yang start P1 dan P2, memanfaatkan periode safety car pertama itu untuk pitstop berganti ban keras, sedangkan Red Bull memilih membiarkan Verstappen di trek untuk mengambil posisi terdepan.
Tiga lap berselang, Race Director memutuskan untuk menghentikan sementara balapan untuk melakukan perbaikan pagar pembatas yang mengalami kerusakan setelah tabrakan. Hal itu menguntungkan Verstappen karena para pebalap diperbolehkan berganti ban baru selama periode jeda itu. Ia memiliki keuntungan di posisi terdepan.
Setelah restart, Hamilton mencuri posisi terdepan. Namun, di tikungan pertama Verstappen mengambil sisi luar demi merestorasi posisinya sedangkan Esteban Ocon merangsek ke P2.
Sejumlah pebalap di belakang terlibat tabrakan. Pembalap Ferrari Charles Leclerc menyenggol ban belakang mobil Sergio Perez sehingga Nikita Mazepin dan George Russell terkena imbasnya karena berupaya melakukan manuver menghindar.
Belum genap satu lap, balapan dihentikan lagi. Di periode red flag kedua, Race Director Michael Masi memutuskan mengirim Verstappen ke posisi start ketiga karena manuver ilegalnya ketika restart. Artinya, ia akan menjalani restart kedua di belakang Ocon dan Hamilton.
Verstappen memiliki peluang mengunci gelar juara dunia pertamanya setelah tiba di Jeddah dengan keunggulan delapan poin dari Hamilton di klasemen. Pebalap Red Bull melewatkan kesempatan emas meraih pole position setelah menabrak pagar pembatas tikungan terakhir di upaya finalnya di babak kualifikasi pada Sabtu kemarin.
Ia pun harus puas start dari P3 di belakang duet Mercedes yang mengunci baris terdepan di F1 Arab Saudi. Red Bull memutuskan tak mengganti girboks mobil Verstappen menyusul benturan itu demi menghindari penalti mundur lima posisi grid. Max Verstappen bisa menjadi juara dunia apabila mencetak 18 poin lebih banyak dari Hamilton akhir pekan ini.
Baca juga : Formula 1 Arab Saudi Jadi Penentu Gelar Juara, Verstappen dan Hamilton Rileks
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.
Drama F1 Arab Saudi, Balapan Sempat 2 Kali Dihentikan Karena Kecelakaan - Sport Tempo.co
Read More
No comments:
Post a Comment