Rechercher dans ce blog

Wednesday, November 24, 2021

Asing Getol Belanja, IHSG Sempat Terbang 1% Dekati Rekor ATH - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat terbang tinggi dengan apresiasi 1% pada perdagangan intraday hari ini, Kamis (25/11/2021).

Indeks sempat menyentuh level tertingginya di 6.751,00 jelang pukul 10.00 WIB dekat dengan level tertinggi sepanjang masa 6.754,46 yang sempat dibukukan pekan lalu. Saat ini pada 10:33 WIB IHSG masih hijau 0,84 di level 6.739,12.

Penguatan IHSG hingga 1% ditopang oleh kenaikan beberapa saham big cap seperti saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) yang naik 5% pasca merilis laporan keuangan kuartal III-2021 yang ciamik dengan kenaikan kinerja laba hingga dobel digit.


Saham big cap lain yang juga ikut menguat adalah saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) yang melesat lebih dari 2%.

Saham-saham bank lain yang juga berkapitalisasi besar seperti PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) juga melaju di jalur hijau meski penguatannya tak sebesar saham BMRI dan BBNI.

Asing pun terpantau kembali memborong saham-saham RI. Di pasar reguler net buy asing mencapai Rp 272,5 miliar. Saham yang paling banyak dikoleksi asing adalah saham trio BUMN yakni TLKM, BMRI dan BBNI yang net buy-nya mencapai lebih dari Rp 300 miliar.

Berlanjutnya uptrend harga batu bara global kemarin juga masih menjadi katalis positif untuk saham emiten tambang di Indonesia. Di sisi lain, rencana Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menghentikan ekspor barang tambang mentah seperti timah yang membuat harganya melambung juga menjadi katalis positif lain.

Dari pasar komoditas, harga energi masih terpantau menguat. Harga minyak stagnan namun untuk jenis Brent sudah kembali ke atas US$ 80/barel setelah sebelumnya drop signifikan.

Sementara itu harga gas alam dan batu bara memang masih berada jauh di bawah level tertingginya sepanjang masa yang berhasil dicatatkan pada Oktober lalu. Namun harga gas kembali menyentuh US$ 5/mmbtu sedangkan uptrend harga batu bara berlanjut.

Kemarin (24/11) harga kontrak batu bara termal acuan global Newcastle melesat 3,67% dan ditutup di US$ 183,5/ton. Kenaikan harga batu bara dan gas bakal menjadi sentimen positif yang sifatnya sektoral.

IHSG masih mampu menguat dengan capaian kinerja intraday yang impresif di tengah risiko inflasi di AS yang dikhawatirkan bakal overheatDepartemen Perdagangan Paman Sam melaporkan inflasi inti (Core PCE) AS bulan Oktober tercatat naik 4,1% year on year (yoy) dan menandai kenaikan tertinggi dalam hampir 3 dekade terakhir.

Jika memasukkan komponen makanan dan energi yang selanjutnya dikenal sebagai headline inflation, indeks PCE AS tumbuh 5% yoy pada periode yang sama dan menjadi yang tertinggi sejak tahun 1990. Penyebab tingginya inflasi di AS adalah kenaikan harga energi yang mencapai lebih dari 30% dalam satu tahun terakhir.

Kenaikan inflasi yang tinggi dan lebih persisten membuat pelaku pasar kembali melirik The Fed. Selain isu renominasi Jerome Powell sebagai ketua The Fed, faktor lain yang juga menjadi fokus pelaku pasar adalah arah kebijakan moneternya.

Memang di bulan November ini bank sentral paling berpengaruh di dunia itu sudah mengumumkan tapering dengan laju pengurangan stimulus sebesar US$ 15 miliar per bulan. Namun dengan adanya inflasi yang membandel, The Fed kemungkinan bakal lebih agresif lagi dalam mengurangi stimulusnya.

TIM RISET CNBC INDONESIA


[Gambas:Video CNBC]

(trp/trp)

Adblock test (Why?)


Asing Getol Belanja, IHSG Sempat Terbang 1% Dekati Rekor ATH - CNBC Indonesia
Read More

No comments:

Post a Comment

Sempat Berdinding Kayu dan Tak Layak, Ini 8 Potret Kondisi Terbaru Rumah Melly Lee di Kampung Halaman - Kini … - KapanLagi.com

Sebelumnya kondisi kediaman Melly Lee di kampung halaman banyak mendapat sorotan. Jauh sebelum tenar Melly dan keluarga hanya tinggal di s...