Jakarta, CNBC Indonesia - Konglomerat dan mantan politisi asal Perancis, Bernard Tapie, meninggal dunia pada Minggu (3/10/2021) di usia 78 tahun. Tapie meninggal setelah empat tahun terakhir didiagnosis menderita kanker.
Salah satu putranya, Stéphane Tapie, turut mengkonfirmasi kematian ayahnya dengan menggungah foto sang ayah di akun Instagram pribadinya.
"Selamat tinggal Phoenix-ku," di Instagram, Minggu (3/10/2021).
Sementara itu, keluarga Tapie, dalam pernyataannya kepada surat kabar La Provence di Marseille menyampaikan, Dominique Tapie dan keluarganya memiliki kesedihan yang luar biasa untuk mengumumkan kematian suaminya dan ayah mereka Bernard Tapie.
"Dia pergi dengan damai, dikelilingi oleh istrinya, anak-anak dan cucunya, yang berada di samping tempat tidurnya," tulis laporan The Guardian, Minggu (3/10/2021).
Tapie berasal dari awal yang sederhana di Kota Paris, namun ia menjadi salah satu pengusaha Prancis yang paling sukses dan terkenal.
Bernard juga pernah menjadi pemilik klub sepak bola Olympique Marseille, pemegang saham mayoritas di surat kabar La Provence, dan pernah menjadi pemegang saham terbesar merek pakaian Adidas. Menurut AFP, di bawah kepemimpinannya, Olympique Marseille memboyong lima kemenangan liga berturut-turut dan gelar Liga Champions di tahun 1993.
Tapie juga berkecimpung dalam politik, menjadi menteri urusan perkotaan di pemerintahan Sosialis François Mitterrand pada 1990-an dan kemudian menjadi anggota parlemen Prancis dan Eropa.
Kerajaan bisnisnya runtuh secara spektakuler pada akhir 1990-an, dimulai dengan pengadilan pengaturan pertandingan setelah itu ia menjalani hukuman penjara.
Dia kemudian menghadapi tuntutan atas pembelian merek olahraga Jerman Adidas pada tahun 1990, yang terpaksa dia jual beberapa tahun kemudian ke bank milik negara Crédit Lyonnais. Akan tetapi, pengadilan memutuskan dia bersalah atas penipuan atas penyelesaian arbitrase dengan bank.
AFP menuliskan, Tapie juga pernah diterpa kasus perselingkuhan dan itu menyebabkan runtuhnya kerajaan bisnisnya, dan dia dinyatakan bangkrut dan dilarang menjabat sebagai direktur perusahaan atau di kantor publik mana pun.
Kemudian yang sempat membuat geger di tahun 2015 adalah terlibatnya mantan Direktur Eksekutif IMF, Christine Lagarde yang saat itu menjabat Menteri Keuangan Perancis, memberikan dana kompensansi pemerintah Perancis kepada Bernard Tapie saat menjual sahamnya di Adidas kepada bank milik pemerintah, Credit Lyonnais pada 1993 lalu.
Kala itu, Lagarde dituding sebagai dalang atas pemberian dana kompensasi sekira 400 juta euro sebanding dengan US$ 434 juta atau setara Rp 6,18 triliun dengan asumsi kurs Rp 14.250 per US$.
"Namun kasus tersebut naik banding dan pada Mei 2017 pengadilan memerintahkan dia untuk mengembalikan pembayaran dan dia bangkrut lagi," tulis AFP.
Pada Juli 2019 ia dibebaskan dari tuduhan menipu negara dalam kasus arbitrase yang kontroversial. Namun kasus itu tak lantas berakhir, persidangan kemudian dimulai kembali pada Mei dengan kondisi Tapie sudah sakit parah di rumah sakit dan jaksa menuntut hukuman lima tahun dan denda 300.000 euro. Para hakim seharusnya menjatuhkan vonis mereka pada 6 Oktober.
[Gambas:Video CNBC]
(hoi/hoi)
Sempat Kontroversi, Konglomerat Perancis Bernard Tapie Wafat - CNBC Indonesia
Read More
No comments:
Post a Comment