Memiliki seorang ayah yang berprofesi sebagai pembalap tak lantas membuat Max Verstappen dengan mudah untuk mengikuti jejak orang tuanya.
Tahu adanya risiko besar di dunia balap menjadi salah satu faktor yang membuat Jos Verstappen sempat melarang putranya untuk berkarier sebagai pembalap.
Namun, akhirnya ia luluh setelah melihat tekad dan bakat besar Verstappen yang sudah ditunjukkannya sejak dini.
Max Vertappen memulai kariernya di karting pada 2003, ketika menjadi tahun terakhir Jos di Formula 1 bersama Minardi.
Lalu, pembalap asal Belanda itu pertama kali menjajal mobil balap single seater pada 2013 silam bersama Barazi-Epsilon dengan mengendarai mobil Formula Renault.
Pada 2015, Verstappen mendapat kesempatan untuk melakoni debutnya di F1 bersama Toro Rosso, dan menunjukkan performa yang cukup impresif.
Tahun berikutnya, ia dipercaya oleh Red Bull untuk memperkuat timnya, dan langsung meraih kemenangan, yang juga menjadi podium tertinggi pertamanya di F1.
Saat ini, Max Verstappen menjadi salah satu pembalap yang paling menakutkan dan satu-satunya dari pabrikan lain yang mampu menantang Lewis Hamilton dalam perebutan gelar juara dunia.
“Ini (menjadi pembalap) sepenuhnya keputusan saya. Setelah mengunjungi trek gokart dan melihat anak-anak lainnya berkendara, saya menelepon ayah saya yang berada di Kanada saat itu, dan mengatakan saya ingin balapan,” kata Verstappen.
“Awalnya dia mengatakan tidak. Dia meminta kepada saya untuk menunggu dua tahun lagi, tapi saya memulai satu setengah tahun lebih awal, ketika berusia empat setengah tahun.
“Sejujurnya saya tidak memikirkan usia saya. Saya adalah pembalap termuda di semua kategori yang saya ikuti. Saya balapan menghadapi pembalap yang berusia tiga atau empat tahun di atas saya.
“Terutama pada tahun terakhir saya di karting, saya berusia 16 tahun dan berlomba melawan pembalap berusia sekitar akhir 20-an dan bahkan 35 tahun.”
Semua pengalaman yang didapatkan oleh Max Verstappen membuatnya jauh lebih matang ketika berada di Formula 1. Meski jiwa anak mudanya masih berkobar ketika ada di tahun-tahun awal berada di ajang balap jet darat.
“Pabrikan membayar mereka untuk balapan di gokart. Jadi, saya tidak merasa tidak nyaman ketika beralih ke F1. Saya sudah terbiasa,” ujarnya.
“Tentu saja saya belum pernah balapan di level Formula 1 sebelumnya. Karting memang serupa, tetapi Anda melakukannya dengan gokart.
“Saya tidak terlalu memikirkannya. Saya senang dengan posisi saya saat ini dan berusaha untuk mendapatkan hasil terbaik.”
Dua puluh tahun setelah balapan karting pertamanya, Max Verstappen berjuang untuk meraih gelar juara dunia F1 pertamanya bersama Red Bull. Saat ini ia berada di posisi pertama dalam klasemen, unggul 12 poin dari Lewis Hamilton dengan lima balapan tersisa.
Lewis Hamilton, Mercedes W12, Max Verstappen, Red Bull Racing RB16B
Foto oleh: Glenn Dunbar / Motorsport Images
dibagikan
komentar
Max Verstappen Sempat Tak Didukung Jadi Pembalap - Motorsport.com Indonesia
Read More
No comments:
Post a Comment