JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak pada zona hijau di awal perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) Rabu (6/10/2021). Demian juga dengan mata uang garuda yang menguat pada perdagangan pasar spot.
Melansir data RTI, pukul 09.08 WIB, IHSG berada pada level 6.316,68 atau naik 28,63 poin (0,46 persen) dibanding penutupan sebelumnya pada level 6.288,04.
Sebanyak 244 saham melaju di zona hijau dan 128 saham di zona merah. Sedangkan 185 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 1,4 triliun dengan volume 3,1 miliar saham.
Baca juga: IHSG Diprediksi Melemah, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini
Pagi ini bursa saham asia mayoritas merah dengan penurunan Nikkei 0,93 persen dan Hang Seng Hong Kong 0,86 persen. Sementara itu, Strait Times menguat 0,25 persen.
Wall Street pagi ini ditutup positif dengan kenaikan indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) 0,92 persen, indeks S&P 500 sebesar 1,05 persen, dan indeks acuan saham teknologi AS, Nasdaq 1,25 persen.
Analis Panin Sekuritas William Hartanto menyebut IHSG hari ini berpeluang menguat karena ada katalis positif dari net buy asing dan sentimen window dressing.
Dapatkan informasi, inspirasi dan insight di email kamu.
Daftarkan email
“IHSG masih memiliki katalis positif dari net buy asing dan window dressing, setelah kemarin mengalami koreksi sehat. Hari ini IHSG berpotensi bergerak mixed cenderung menguat dalam range 6.200 hingga 6.414,” kata William.
Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini juga menguat. Melansir Bloomberg, pukul 09.02 WIB rupiah bergerak pada level Rp 14.240 per dollar AS, atau naik 12 poin (0,09 persen) dibanding penutupan sebelumnya Rp 14.252 per dollar AS.
Baca juga: BEI Rayu Perusahaan Teknologi untuk IPO di Pasar Modal Indonesia
Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan, sentimen positif terhadap aset berisiko terlihat di pagi ini dengan menguatnya mengikuti penguatan indeks saham AS dan Eropa semalam. Membaiknya data ekonomi yang dirilis kemarin yaitu data indeks aktivitas sektor jasa Eropa dan AS juga mendukung sentimen tersebut.
“Sentimen ini bisa mendukung penguatan rupiah terhadap dollar AS hari ini. Tapi, yield obligasi AS tenor 10 tahun yang naik karena ekspektasi pengetatan moneter di AS di level 1,5 persen, bisa menekan penguatan rupiah terhadap dollar AS dan malah bisa mendorong pelemahan rupiah,” jelas Ariston.
Ariston memproyeksikan hari ini rupiah bisa bergerak pada kisaran Rp 14.240 per dollar AS hingga Rp 14.280 per dollar AS.
Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.
IHSG dan Rupiah Kompak Melaju di Zona Hijau Pagi Ini - Kompas.com - Kompas.com
Lanjutan Lagi
No comments:
Post a Comment