Tiga pasien Corona atau COVID-19 yang sempat dirawat di tenda RS Qim Batang akhirnya dievakuasi. Dua pasien dievakuasi ke RSUD Kalisari Batang, dan seorang pasien lain dirawat di salah satu ruangan kosong di RS Qim.
Evakuasi ketiga pasien COVID-19 itu dilakukan sejak Rabu (24/6) malam hingga Kamis (25/6) pagi tadi. Manager Pelayanan RS Qim, Maftuhah Nurbeti, membenarkan evakuasi ketiga pasien yang sempat dirawat di tenda tersebut.
"Ya ada tiga pasien sebelumnya memang dirawat di tenda. Semalam ada intruksi dari Pak Bupati, pasien kita rujuk ke RSUD (Kalisari Batang), dua pasien. Satu pasien kita masukan ke ruangan, karena kebetulan ada yang kosong semalam," kata Nurbeti saat dihubungi via telepon, Kamis (24/6/2021).
Nurbeti menerangkan ketiga pasien Corona itu terpaksa dirawat di tenda karena kamar perawatannya penuh. Pihaknya pun mengaku tak bisa menolak pasien Corona yang datang ke rumah sakitnya.
"Jadi kenapa itu kita dirikan (tenda), pasien mau rujuk juga sulit karena sudah penuh semua. Menolak tidak bisa, menerima pun bingung, juga kasihan. Di tenda pun semua sudah sesuai prosedur perawatan Corona. Paling lama dua hari, hanya untuk transit ke ruangan. Saat ini tenda sudah dibongkar," terang Nurbeti.
BOR RS Qim Terisi 88 Persen
Dia menyebut masih ada pasien Corona yang saat ini mengantre di ruang IGD. Dia menyebut keterisian kamar perawatan COVID-19 atau bed occupancy rate (BOR) mencapai 88 persen per hari ini.
"Masih ada pasien yang mengantre di ruang transit IGD. BOR pagi ini ada 88 (persen). Hitungannya dengan ICU dan perinatologi," katanya.
Nurbeti menerangkan ada 30 ruang isolasi COVID-19 di RS Qim yang saat ini semuanya penuh terpakai. Kemudian ruangan isolasi di ICU COVID-19 sebanyak 5 tempat tidur, dan terisi 2 bed. Lalu di perinatologi ada dua tempat tidur yang saat ini penuh terisi.
Rencananya pihak rumah sakit akan menambahkan 10 tempat tidur untuk perawatan pasien Corona. Ruangan baru ini sebelumnya digunakan untuk umum.
"Kami mengurangi layanan umum. Kita rujuk pasien non-COVID. Kita tutup satu ruangan VIP, jadi sekarang untuk COVID empat lantai. Dulunya tiga lantai," jelasnya.
Dengan pengurangan layanan umum ini, Nurbeti menyebut ada tenaga medis yang dialihkan untuk penanganan pasien COVID-19. Pihaknya juga masih mematangkan rencana untuk mengubah ruang VIP bagi pasien COVID-19.
"Masih kita bicarakan untuk penambahan ruangan VIP yang akan kita jadikan ruangan penangan Corona," terang Nurbeti.
Bupati Batang Perintahkan Bongkar Tenda dan Evakuasi Pasien Corona ke RSUD
Terpisah, Bupati Batang Wihaji mengaku baru mengetahui jika ada pasien COVID-19 yang dirawat di tenda. Pihaknya pun langsung meminta pihak rumah sakit membongkar tenda tersebut.
"Semalam sudah saya perintahkan untuk dievakausi ke RSUD. Kasihan jika di tenda," kata Wihaji saat dihubungi via telepon hari ini.
"Tenda saya suruh bongkar, jika ada pasien COVID-19 dan tidak ada ruangan, saya suruh kirim ke RSUD. Kami siapkan banyak ruangan bahkan ada rencana lain jika memang kapasitas tempat tidur tidak mencukupi," tambahnya.
(ams/sip)Sempat Dirawat di Tenda, 3 Pasien Corona di Batang Dievakuasi ke RS - detikNews
Read More
No comments:
Post a Comment