Thailand akan kembali memberlakukan pembatasan COVID-19. Kebijakan ini diambil setelah satu tahun terakhir Thailand relatif sukses menjaga tingkat infeksi COVID-19 tetap rendah.
Pembatasan akan mulai berlaku pada Senin (28/6) besok hingga satu bulan kedepan. Sejumlah aturan seperti menutup lokasi konstruksi di Bangkok dan sekitarnya, melarang para pekerja untuk bepergian, melarang masyarakat makan di restoran, dan membatasi pertemuan hingga maksimal 20 orang.
Sementara itu, pemerintah Thailand juga akan mendirikan pos-pos pemeriksaan di provinsi paling selatan Thailand, seperti Narathiwat, Pattani, Yala dan Songkhla. Wisatawan harus membawa "letter of intent" untuk keluar masuk.
Diketahui Thailand menghadapi gelombang baru COVID-19 pada April lalu ketika muncul klaster penularan di klub-klub kelas atas Bangkok, yang biasanya sering dikunjungi oleh para elit. Sejak itu, kasus infeksi mulai ditemukan di penjara dan pada pekerja migran di industri konstruksi.
Kebijakan pembatasan baru ini terjadi jelang peluncuran bebas karantina untuk para turis yang telah divaksinasi di pariwisata populer Phuket. Aturan tersebut akan berlaku pada 1 Juli 2021 mendatang.
Layanan yang disebut 'Phuket Sandbox' itu disebut sebagai upaya pemerintah menghidupkan kembali industri pariwisata penting dan sektor terkait, seperti pelayanan, restoran dan transportasi di Thailand.
Perdana Menteri Thailand, Prayut Chan-O-Cha mengatakan bahwa pihaknya berencana membuka kembali negara itu sepenuhnya pada Oktober depan. Dengan kata lain, pemerintah harus mengejar target vaksinasi 50 juta warga Thailand dalam empat bulan.
Rencana tersebut berbanding terbalik dengan tingkat vaksinasi di Thailand. Bahkan hingga saat ini, baru lebih dari 10 persen populasi yang telah menerima vaksin COVID-19.
Sejak pandemi, Thailand telah melaporkan lebih dari 244.000 kasus dan lebih dari 1.900 kematian akibat virus Corona.
Simak video 'Warga Thailand Demo di Tengah Lonjakan Covid-19':
(izt/gbr)Sempat Berhasil Tekan COVID, Thailand Kembali Terapkan Pembatasan - detikNews
Read More
No comments:
Post a Comment