Walaupun pasien baru terus berdatangan, kondisi penanganan di RSUD tersebut berjalan lancar tidak seperti pada Jumat kemarin banyak pasien yang tercecer di jalanan hingga menjelang siang. Sebab, kapasitas di Instalasi Gawat Darurat (IGD) sebagai layanan triase sempat overload sebelum ada penambahan ruang.
Direktur RSUD Kota Bekasi, Kusnanto Saidi memastikan pasien yang datang ke rumah sakit pelat merah tersebut langsung mendapatakan penanganan langsung dari petugas medis. Karena, kapasitas tenda triase semula hanya 30 tempat tidur.
Begitu ada lonjakan pasien, pihaknya langsung menambah 15 tempat tidur di lorong. Baca: Pasien COVID-19 Terkapar di Pelataran RSUD Kota Bekasi, Warganet Nyesel Rayain Lebaran
”Polisi juga turun tangan, mengirimkan bantuan velbed sebanyak 100 unit,” katanya. Menurut dia, angka Covid di Kota Bekasi memang ada peningkatan yang cukup signifikan dari 265 tempat tidur, masih tidak mencukupi. Untuk itu, pihaknya menyiasati dengan menambah kapasitas 100 tempat tidur isolasi di ruang IGD.
Menurut dia, ruangan ini sebelumnya dipakai ruang triase atau identifikasi awal pasien Covid-19 maupun non Covid-19.”Ruang triasenya kita pindahkan ke tenda darurat, dan tenda darurat ini sudah beroperasi sebagai skrining pasien.Dan sudah tidak antrean seperti kemarin,” ucapnya.
Karena pasien terus berdatangan, pihaknya kembali membuka satu ruangan di lantai 1 dengan kapasitas 45 tempat tidur. Pihaknya juga berencana menambah tempat tidur di Gedung E. Sementara pasien non-Covid disediakan 200 tempat tidur.”Jadi semuanya sudah terkendali sudah tidak ada masalah lagi,” tegasnya.
Sempat Banyak Pasien Covid-19 Terkapar di Pelataran, Begini Kondisi Terkini RSUD Bekasi - SINDOnews.com
Read More
No comments:
Post a Comment