Pihak Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung mengklarifikasi terkait sebuah foto pasien virus corona (Covid-19) mendapatkan penanganan di selasar Instalasi Gawat Darurat (IGD).
Foto tersebut diketahui tersebar di grup pesan percakapan Whatsapp. Dalam keterangan foto, disebutkan jumlah pasien Covid-19 di RSHS membludak sehingga terpaksa dirawat di selasar IGD.
Pelaksana Harian Direktur Pelayanan Medik, Perawatan dan Penunjang RSHS Bandung Yana Akhmad Saputra membenarkan foto di selasar tersebut. Kejadian dalam foto itu terjadi beberapa hari lalu saat kunjungan pasien bergejala Covid-19 dalam jumlah yang banyak di waktu bersamaan.
"Perlu kami sampaikan bahwa foto itu memang betul kondisi di RSHS 2-3 hari lalu, saat terjadi peningkatan kedatangan pasien yang saat bersamaan sampai kedatangan 50 orang lebih. Pada saat itu total jumlahnya ada 70-an. Sehingga perawatan atau pelayanan saat itu mulai bergeser ke arah lobi atau selasar dari IGD," kata Yana dalam keterangannya, Kamis (24/6).
Meski terjadi peningkatan kunjungan pasien, Yana mengatakan saat itu tim medis RSHS bekerja untuk memberikan pelayanan. Termasuk di selasar sebelum dipindah ke ruangan.
"Jadi ada beberapa yang kami tempatkan di situ pada saat kami melakukan observasi, sebelum pasien itu direlokasi," ujarnya.
Yana menegaskan bahwa foto yang tersebar tersebut bukan berasal dari pihak karyawan RSHS Bandung. Kemungkinan foto diambil oleh pihak luar yang tanpa izin mengambil dokumentasi di kawasan IGD RSHS juga tanpa sepengetahuan pasien.
"Sebetulnya (mengambil foto) itu ada hak privasi dari pasien, mudah-mudahan tidak sembarangan orang (mengambil foto). Walaupun memungkinkan untuk memfoto tapi tentu ada izin karena ada hak dari pasien-pasien," tuturnya.
Sementara itu, keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) di RSHS Bandung per Kamis (24/6) mulai menurun. Namun, menurunnya angka BOR dikarenakan langkah penambahan kapasitas tempat tidur.
"Untuk update keterisian hari ini di RSHS, saat ini pasien yang kami rawat berjumlah 197. Terdiri dari 155 dirawat di ruang isolasi non intensif dan 42 di ruang intensif. Karena beberapa kapasitas sudah kita tingkatkan, BOR-nya sedikit menurun. Untuk ruang insentif dari 40 bed menjadi 48 bed. Jadi BOR sekarang 87 persen untuk ICU dan 67 persen untuk isolasi non ICU," paparnya.
Yana mengakui kedatangan pasien Covid-19 terus bertambah. Dia mengatakan bahwa jumlah pasien baru sangat banyak, sehingga perlu menyiapkan antisipasi lonjakan kasus.
"Kalau kita lihat ke belakang sebelum lebaran angka harian sekitar 6-8 dan paling tinggi 11 orang, nah saat ini kan sudah 50-an hariannya. Pasien yang datang ini tiba sudah dalam keadaan sedang, berat malah yang kritis," ungkapnya.
"Dan sesuai arahan dari pemerintah pusat semua rumah sakit di Indonesia ini harus meningkatkan kapasitas termasuk RSHS. Satu dua hari ke depan peningkatan kapasitas untuk ICU akan ditingkatkan 5 tempat tidur lagi. Kemudian isolasi non ICU nanti kami tingkatkan 50 tempat tidur untuk transit isolasi sehingga total kami berharap menjadi 336 dalam minggu ini," kata dia.
Dengan adanya peningkatan kapasitas, Yana berharap BOR di RSHS Bandung dapat diturunkan. Namun, penurunan BOR dengan upaya peningkatan kapasitas bukan berarti kasus Covid-19 menurun.
"Tentu penurunan BOR ini bukan karena peningkatan kasus tapi kita berusaha meningkatkan kapasitas tempat tidur yang kita siapkan," ujarnya.
(bmw/bmw)Pasien Covid Membludak, RSHS Bandung Sempat Rawat di Selasar - CNN Indonesia
Read More
No comments:
Post a Comment