JAKARTA, KOMPAS.com - Reshuffle atau perombakan Kabinet Indonesia Maju yang kedua selesai dilakukan pada Rabu (28/4/2021).
Ternyata, reshuffle hanya melantik dua menteri di kementerian baru. Sementara, menteri yang mengisi kursi tersebut merupakan wajah lama di pemerintahan Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
Keduanya yakni eks Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim yang kini mengisi kursi Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud-Ristek), dan eks Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia yang kini menjadi Menteri Investasi.
Baca juga: Jokowi dan Keputusan Penting di Hari Rabu, dari Reshuffle hingga Pelantikan Kapolri
Sementara, yang terdepak dari kabinet adalah Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Bambang Brodjonegoro.
Namun, rupanya, sebelum melakukan reshuffle jilid 2, ada sejumlah nama lain yang sempat diwacanakan untuk diganti.
Dilansir dari pemberitaan Kompas.id, Kamis (29/4/2021), pasca-reshuffle pertama Kabinet Indonesia Maju, 22 Desember 2020, seorang pejabat di lingkungan Istana, Jakarta, memberi tahu Kompas bahwa reshuffle akan kembali dilakukan lantaran Presiden belum puas.
”Tiga atau empat bulan lagi akan ada reshuffle kabinet lagi sebab Presiden belum puas,” ujarnya.
Baca juga: Susunan Kabinet Indonesia Maju dan Daftar Nama 34 Menteri Setelah Reshuffle Kedua
Saat dikonfirmasi terkait hal tersebut, Menteri Sekretaris Negara (Menseneg) Pratikno tak membantah, tetapi juga tidak mengiyakan.
"Bisa saja karena untuk penguatan koordinasi menteri kabinet, perbaikan manajerial, dan lain-lain. Namun, sekarang Presiden belum omong lagi," kata dia.
Seorang pejabat di lingkungan Kepresidenan Istana mengatakan bahwa sejumlah nama sempat diusulkan untuk diganti, tetapi Presiden tak meresponsnya.
Nama-nama yang dimaksud mulai dari Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, hingga Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko.
"Saya sempat dengar omong-omong dengan pejabat yang bertemu dengan Presiden pada Maret lalu. Presiden infonya ingin mengganti beberapa menterinya. Pak Teten Masduki diusulkan, tetapi Presiden diam saja. Sebab, Teten bersama Pak Jokowi jatuh bangun waktu kampanye 2014," kata pejabat tersebut.
Baca juga: Reshuffle Jilid 2 Kabinet Indonesia Maju: Kementerian Baru, Wajah Lama
Menurut pejabat itu, Moeldoko juga sempat diusulkan diganti lantaran terlibat konflik dengan Partai Demokrat.
Namun, Jokowi justru memberikan banyak pekerjaan ke mantan Panglima TNI itu.
"Pak Moeldoko juga diusulkan diganti beberapa nama di lingkar dalam Istana dan juga dari luar karena terlibat konflik Partai Demokrat. Namun, Presiden malah memberi banyak pekerjaan kepada Pak Moel," tuturnya.
Baca juga: Moeldoko: Saya Ingatkan, Jangan Ada Pandangan TMII Akan Dikelola Yayasan Baru Milik Pak Jokowi
Budi Karya Sumadi sempat diwacanakan diganti lantaran pernah Covid-19 sehingga kinerjanya dianggap menurun. Namun, Presiden tak menanggapi.
"Kalau Pak Budi Karya diganti, usulannya yang menggantikan Pak Hadi (Hadi Tjahjanto, Panglima TNI), tetapi Presiden juga hanya menyimak saja. Kelihatannya, untuk sementara, Panglima TNI dipertahankan sampai pensiun jelang akhir tahun 2021," kata sumber Kompas di Sekretariat Negara.
Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno sebelumnya telah mengatakan bahwa pengumuman dan pelantikan menteri pada Rabu (28/4/2021) bukanlah perombakan kabinet besar-besaran.
Sehari sebelum pelantikan Nadiem dan Bahlil, Menseneg Pratikno sudah menyampaikan bahwa pelantikan kali ini hanya perubahan nomenklatur kementerian saja.
Baca juga: Mensesneg: Pelantikan Menteri Hari Ini Bukan Reshuffle Besar-besaran
Sebab, para menteri yang dilantik sama dengan yang sebelumnya memimpin kementerian/lembaga itu.
Menurut Pratikno, pelantikan Bahlil dan Nadiem menyusul perubahan nomenklatur kementerian yang telah disetujui DPR pada 9 April lalu.
Sebelumnya, saat Rapat Paripurna Penutupan Masa Sidang IV DPR 2020-2021, Jumat (9/4/2021), di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, DPR menyetujui perubahan nomenklatur Kemendikbud-Ristek serta Kementerian Investasi.
Baca juga: Isu Reshuffle, Pengamat Sebut Nadiem Bertemu Megawati untuk Amankan Posisi Menteri
Kemendikbud-Ristek merupakan hasil peleburan antara Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan Kementerian Riset dan Teknologi.
Sementara, Kementerian Investasi merupakan hasil dari perubahan nomenklatur BKPM.
Persetujuan DPR diberikan setelah Badan Musyawarah DPR membahas surat Presiden Nomor R-14/Pres/03/2021 tentang Pertimbangan Pengubahan Kementerian.
Mereka yang Dikabarkan Sempat Terancam Reshuffle, Menhub hingga Moeldoko... - Kompas.com - Nasional Kompas.com
Read More
No comments:
Post a Comment