Jakarta, CNBC Indonesia - Manajemen emiten rumah sakit Grup Lippo, PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO) atau Siloam Hospitals Group melaporkan kinerja keuangan sepanjang 3 bulan pertama tahun ini. Hasilnya, Siloam mencatat laba bersih Rp 150 miliar di Q1-2021, melesat 672% dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 19,5 miliar.
Berdasarkan data laporan keuangan, laba bersih atribusi tercatat mencapai Rp 144 miliar di kuartal I-2021, melesat 789% dari periode yang sama tahun lalu Rp 16,20 miliar.
Sementara itu, pendapatan meningkat menjadi Rp 1,91 triliun, tumbuh 32,5% dibandingkan Rp 1,44 triliun di Q1-2020.
Adapun sepanjang full year 2020, laba bersih SILO tercatat mencapai Rp 116,16 miliar, pulih dari tahun 2019 yang merugi bersih Rp 338,77 miliar. Pemulihan kinerja menjadi laba ini seiring dengan pendapatan 2020 yang naik menjadi Rp 7,11 triliun dari 2019 Rp 7,02 triliun.
Kembali ke periode kinerja 3 bulan tahun ini, margin laba bersih meningkat menjadi 7,9% di 1Q2021 dibandingkan dengan 1,3% di 1Q2020.
"Peningkatan profitabilitas telah didorong oleh fokus berkelanjutan manajemen untuk meningkatkan pendapatan dan strategi manajemen biaya serta pelaksanaan program pengobatan dan pengujian Covid-19," tulis manajemen SILO, dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, dikutip Kamis (29/4/2021).
Arus kas bebas Siloam mencapai Rp 510 miliar di Q1-2021, dibandingkan dengan Rp 294 miliar di Q1-2020, tumbuh 73,4%.
Arus kas operasional mencapai Rp 622 miliar pada triwulan pertama 2021 dibandingkan dengan Rp 417miliar pada Q1-2020, tumbuh 49,2%.
Pada akhir kuartal pertama 2021, kas dan setara Siloam adalah Rp 1,13triliun dan Gearing Ratio pada 2,2%.
Jumlah hari pasien rawat inap terus pulih mendekati tingkat pra-Covid di mana Siloam mencatat 179.810 hari di Q1-2021, tumbuh 6,5% kuartal per kuartal dibandingkan dengan 168.911 di Q4-2020.
Jumlah pasien rawat jalan meningkat 4,1% Quarter on Quarter menjadi 545.127 di Q1-2021 dibandingkan dengan 523.506 di Q4-2020. Siloam mencatat peningkatan yang jelas dalam volume pasien yang kembali ke tingkat sebelum Covid-19.
Siloam memulai bisnisnya pada 1996 dan kini mengelola dan mengoperasikan 39 rumah sakit, terdiri dari 14 rumah sakit di wilayah Jabodetabek dan 25 rumah sakit yang tersebar di pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Bali, dan Nusa Tenggara.
"Manajemen telah meluncurkan program pengujian Covid-19 yang sukses dengan melakukan lebih dari 2,2 juta pengujian. Siloam telah merawat lebih dari 18.000 pasien Covid-19 dan hingga saat ini telah memvaksinasi lebih dari 113.000 orang. Manajemen juga terus fokus pada peningkatan pendapatan dan manajemen biaya dan hal ini mulai membuahkan hasil yang positif yang dibuktikan dengan peningkatan margin profitabilitas," kata Presiden Direktur Siloam, Ketut Budi Wijaya, dalam keterangan resmi.
NEXT: Cerita Dampak Pandemi
Curhatan Bos RS Siloam: Cash Flow Sempat Tersisa 21 Hari - CNBC Indonesia
Read More
No comments:
Post a Comment