/data/photo/2020/12/08/5fcf10d5e2ad1.jpg)
TEGAL, KOMPAS.com- Sebanyak dua orang tetangga pasangan suami istri (pasutri) di Kota Tegal, Jawa Tengah, yang meninggal positif Covid-19 usai mengikuti reuni sekolah, turut terinfeksi.
Hal ini diketahui setelah hasil swab polymerase chain reaction (PCR) mereka keluar.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Tegal dr. Sri Prima Indraswari mengungkapkan, keduanya dinyatakan positif Covid-19 setelah sebelumnya mengikuti swab PCR bersama 12 kontak erat lainnya pada Jumat (19/3/2021).
"Dari 15 orang yang swab, dua di antaranya positif Covid-19. Saat ini sedang isolasi mandiri," kata Prima ditemui di kantornya, Rabu (24/3/2021).
Baca juga: Sesak Napas Usai Ikut Acara Reuni, Suami Istri di Tegal Meninggal Dunia Berurutan karena Covid-19
Kepala Puskesmas Margadana dr. Wahidin menambahkan, hasil swab 15 orang kontak erat pasutri keluar Selasa (23/3/2021).
Kedua orang yang positif tak mengeluh gejala apa pun.
"Karena tak memiliki gejala, saat ini sedang isoman di rumah masing-masing," kata Wahidin, Rabu.
Wahidin mengungkapkan, sebelumnya, seorang anak pasutri yang meninggal juga sempat dirawat karena positif Covid-19.
"Karena kondisinya sudah baik, saat ini oleh tim dokter yang menangani diperbolehkan pulang dilanjutkan isoman 14 hari," sebut Wahidin.
Baca juga: Pasutri Meninggal akibat Covid-19 Usai Reuni Sekolah, 15 Kontak Erat Dites Swab PCR
Diberitakan sebelumnya, pasutri berinisial S (50) dan M (49), warga Kecamatan Margadana, Kota Tegal, Jawa Tengah, meninggal dunia akibat terinfeksi Covid-19.
Sebanyak 15 orang kontak erat baik keluarga dan tetangga selanjutnya menjalani tes swab.
Sebelum meninggal, keduanya diketahui sempat mengikuti acara reuni sekolah di luar kota.
"Beliau berdua selama hampir sebulan setiap pekannya bepergian ke luar kota untuk acara reuni SD, SMP dan SMA di Tangerang, Pekalongan dan terakhir Kota Semarang," kata Wahidin, Jumat (19/3/2021).
Setelah pulang dari reuni di Semarang, keduanya mengalami gejala medis hingga akhirnya dirawat dan terkonfirmasi positif Covid-19.
Baca juga: Guru SD di Kota Tegal Meninggal Usai Divaksin, Dinas Kesehatan Sebut Bukan karena KIPI
"Beberapa hari setelah reuni SMA di Semarang, mengalami gejala batuk, demam, lemas dan sesak napas," kata Wahidin.
Sang suami S, meninggal pada Senin (15/3/2021) di RS Mitra Siaga, sedang M meninggal Kamis (18/3/2021) di RSUI Harapan Anda.
Sempat Kontak dengan Pasutri Meninggal karena Covid-19, 2 Tetangga Turut Terinfeksi - Kompas.com - KOMPAS.com
Read More
No comments:
Post a Comment