BEKASI, KOMPAS.com - Kebakaran di Jalan Diponegoro, Kabupaten Bekasi, yang berbatasan dengan Kota Bekasi, pada Rabu (10/3/2021) sore menghanguskan sejumlah lapak kayu palet, rongsokan, dan beberapa bangunan lain.
Pemadaman api memakan waktu lama karena para pemadam terhambat akses jalan yang macet, sulitnya sumber air, dan angin yang bertiup kencang serta situasi lapangan yang dipenuhi barang-barang mudah terbakar.
Dikutip dari Tribun Jakarta, sedikitnya 10 bangunan semipermanen ludes dilalap api dan rata dengan tanah.
Insiden kebakaran itu dilaporkan terjadi sekitar pukul 17.30 WIB dan butuh waktu semalaman untuk pemadaman dan pendinginan.
Yusrha (36), seorang warga sekaligus pengusaha ban dan pelek, mengaku mengalami kerugian besar karena tak sempat menyelamatkan banyak benda.
"Sekitar 95 persen habis, enggak sempat dikeluarin, cuma sedikit yang berhasil diselamatkan," kata dia kepada wartawan, Kamis (11/3/2021) sore.
Baca juga: Lapak Kayu dan Rongsokan di Perbatasan Kota-Kabupaten Bekasi Terbakar, 7 Mobil Damkar Dikerahkan
"Ban baru, pelek baru, kalau ditotal lebih kurang (kerugian) Rp 500 juta ada. Ban seken juga ada yang terbakar duluan. Ini tempat tinggal juga, gudang saya di belakang," ungkap Yusrha.
Yusrha yang mengaku sudah enam tahun bermukim di sana menyebutkan, tak jelas api pertama kali menyulut dari mana.
"Informasinya beda-beda," ujarnya.
Yang ia tahu, api dengan cepat membesar dan merambat.
Siti Haya (50) juga menuturkan hal yang sama.
"Awalnya saya tidak tahu, orang mau maghrib, pada di dalam semua. Tiba-tiba pas saya keluar, api sudah membesar," kata Siti, Kamis.
Baca juga: Kebakaran Lapak di Bekasi Belum Padam, Damkar Terhambat Macet dan Kesulitan Air
Ia menjelaskan, begitu ia membuka pintu belakang rumahnya, asap sudah mengepul tebal, dengan warna hitam pekat, serta langsung membuat matanya pedih.
"Saya takutnya roboh saja ini bangunan. Saya lebih memilih menyelamatkan diri tidak bawa apa-apa," ujar Siti yang usaha kayu paletnya ludes dilalap api.
"Kalau saya tidak ada yang bisa diselamatkan," ucapnya.
Siti yang mengaku tinggal di sana sejak 2001 kini harus mengungsi ke rumah seorang kerabat di Cikarang.
"Habis semua seperti surat-surat, KTP, semuanya habis, tidak ada yang bisa diamankan," tuturnya.
Kebakaran di Bekasi, Warga Tak Sempat Selamatkan Benda, Pemadaman Butuh Waktu Semalaman - Kompas.com - Megapolitan Kompas.com
Read More
No comments:
Post a Comment