TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Presiden Aksi Cepat Tanggap (ACT) Ahyudin mengatakan sempat bertemu Ibnu Khajar yang merupakan pimpinan penerusnya. Walaupun bergitu, Ahyudin tidak sempat bertutur sapa dengan Ibnu saat istirahat pemeriksaan.
“Belum sempat menyapa karena ketemunya sedang salat. Beliau salat, begitu beliau selesai salat, saya salat,” katanya saat ditemui di Bareskrim, Jumat, 8 Juli 2022.
Ahyudin mendatangi Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) sekitar pukul 10.30 WIB kemarin. Dia datang didampingi kuasa hukumnya dan baru selesai diperiksa pukul 23.30 WIB.
Dirinya menjelaskan bahwa mendapat kurang lebih 22 pertanyaan dari polisi. Pemeriksaan, kata Ahyudin, masih seputar kedudukan hukum dan tanggung jawab ACT.
“Seputar legal, legal yayasan, tugas tanggung jawab, dan belum selesai,” ujarnya.
Pemeriksaan kali ini masih belum usai dan akan dilanjutkan pada Senin pekan depan. Penyerahan dokumen dan pertanyaan terkait aliran dana pun belum dilakukan.
Ketika ditanya soal dugaan aliran dana untuk pendanaan teroris, Ahyudin enggan menanggapi. Pihak polisi pun disebut juga belum membahas soal itu.
“Oh belum sampai, belum sampai sana,” tuturnya.
Selama pemeriksaan, Ahyudin mengatakan bakal mengikuti prosesnya. Usai pemeriksaan, dia mengungkapkan rasa lelahnya setelah melalui waktu yang panjang.
“Temen-temen kasian kita capek juga nih,” ujarnya.
Sebelumnya, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) mendeteksi 300 rekening yang dimiliki ACT dari 41 penyedia jasa keuangan. Mereka juga telah menghentikan sementara transaksi di 141 CIF pada lebih dari ratusan rekening tersebut.
PPATK juga menduga ACT terlibat dalam pendanaan aksi terorisme. Namun Presiden ACT Ibnu Khajar membantah keterlibatan itu, menurutnya bantuan memang pernah dikrimkan ke Suriah dan diberikan kepada korban perang.
Baca: Ini Aturan Donasi yang Ditabrak oleh ACT
Sempat Bertemu Presiden ACT di Bareskrim, Ahyudin: Nggak Sempat Bertutur Sapa - Nasional Tempo
Read More
No comments:
Post a Comment