Rechercher dans ce blog

Friday, March 18, 2022

Sempat Senggol 7.000, IHSG Kembali Berakhir Melemah di Sesi 1 - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) merosot ke teritori negatif pada penutupan perdagangan sesi pertama Jumat (18/3/2022), setelah kembali menyentuh level psikologis 7.000.

Menurut data PT Bursa Efek Indonesia, IHSG berakhir di 6.936,12 atau turun 28,27 poin (-0,41%) pada penutupan sesi satu. Sebanyak 227 saham menguat, 274 lain melemah, dan 162 sisanya flat.

Dibuka naik 0,3% ke 6.981,262, indeks acuan utama bursa nasional tersebut sempat menyentuh level tertinggi hariannya di 7.000,588 pada pukul 09:00 WIB. Namun selepas itu, koreksi terjadi, hingga IHSG menyentuh level terendah hariannya pada 6.936,12 pukul 11:12 WIB.


Nilai perdagangan anjlok menjadi Rp 6 triliunan dengan melibatkan 12 miliaran saham yang berpindah tangan sebanyak 812 ribuan kali. Investor asing masih mencetak pembelian bersih (net buy), senilai Rp 51,28 miliar.

Saham yang mereka buru terutama PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dan PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) dengan nilai pembelian bersih masing-masing sebesar Rp 75,7 miliar dan Rp 71,9 miliar. Keduanya bergerak berlawanan arah di mana BBRI melemah 0,43% ke Rp 4.630 sementara TLKM naik 0,43% ke Rp 4.500/saham.

Sebaliknya, saham yang dilego terutama adalah PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dengan nilai penjualan bersih masing-masing sebesar Rp 64,3 miliar dan Rp 61,2 miliar. Keduanya drop masing-masing sebesar 0,94% ke Rp 7.925 dan 0,31% ke Rp 7.925/unit.

Nilai transaksi terbesar dibukukan PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) dan BBRI dengan nilai perdagangan masing-masing sebesar Rp 374,9 miliar dan Rp 301,8 miliar. PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) menyusul dengan total nilai perdagangan Rp 290,3 miliar.

Koreksi terjadi setelah bank sentral Amerika Serikat (Federal Reserve/The Fed) menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi AS dari sebelumnya digadang-gadang bakal tumbuh 4% di 2022, sekarang hanya diperkirakan tumbuh 2,8%.

Kendati The Fed menaikkan suku bunga acuannya. Dari dalam negeri Geng MH Thamrin yakni Bank Indonesia (BI) memilih untuk tetap kalem. Sebagaimana yang sudah diperkirakan oleh pelaku pasar dan ekonom, BI tetap mempertahankan suku bunga acuan BI 7 Day Reverse Repo Rate di 3,5%.

Gubernur BI, Perry Warjiyo menyebutkan keputusan tersebut sejalan dengan perlunya menjaga stabilitas inflasi, nilai tukar dan sistem keuangan serta upaya mendukung pemulihan ekonomi di tengah tekanan eksternal yang meningkat.

TIM RISET CNBC INDONESIA


[Gambas:Video CNBC]

(ags/ags)

Adblock test (Why?)


Sempat Senggol 7.000, IHSG Kembali Berakhir Melemah di Sesi 1 - CNBC Indonesia
Read More

No comments:

Post a Comment

Sempat Berdinding Kayu dan Tak Layak, Ini 8 Potret Kondisi Terbaru Rumah Melly Lee di Kampung Halaman - Kini … - KapanLagi.com

Sebelumnya kondisi kediaman Melly Lee di kampung halaman banyak mendapat sorotan. Jauh sebelum tenar Melly dan keluarga hanya tinggal di s...