Sebanyak 64 warga Wadas, Purworejo, Jawa Tengah (Jateng) yang diamankan polisi kini telah dipulangkan. Mereka pulang sambil menyanyikan lagu perlawanan.
"Ayo, ayo, ayo, menolak dan melawan." "Ayo, ayo, ayo, melawan penindasan." demikian sepenggal lagu pembakar semangat untuk menolak penambangan batu andesit terkait proyek Bendungan Bener. Lagu itu menggema di Mapolres Purworejo, seperti dilansir detikjateng, Rabu (9/2/2022).
Lagu itu dinyanyikan oleh warga Wadas, Kecamatan Bener yang ditangkap polisi saat terjadi kericuhan di sela proses pengukuran lahan proyek di Desa Wadas, Selasa (8/2).
Meski sempat ditahan dan dimintai keterangan oleh polisi, tak sedikit pun warga Desa Bener itu menunjukkan ekspresi takut. Justru mereka menyatakan akan terus menolak pertambangan di desanya dan pantang surut memperjuangkan haknya.
"Buat aparatur, jangan perlakukan kami sewenang-wenang. Karena kami punya hak, kami juga manusia," kata Mushohilul Khasani, salah seorang warga Desa Wadas di Mapolres Purworejo.
Sebanyak 64 warga Desa Wadas itu akhirnya dipulangkan sore tadi menggunakan dua bus. Sebelum pulang, Kapolda Jateng, Irjen Ahmad Luthfi, memberi mereka bingkisan.
Tetap Tolak Tambang
Sebelum pulang, satu per satu warga itu menerima bingkisan dan uang dari Kapolda Jawa Tengah Irjen Ahmad Luthfi. Polisi juga meminta maaf kepada warga karena peristiwa yang terjadi di Desa Wadas, kemarin.
"Kemudian ada tali asih dari Kapolda yang disampaikan untuk warga Wadas," imbuh Agus Budi.
Sementara itu, salah seorang warga yang sempat diamankan di Mapolres Purworejo, Fajar (25), menyampaikan terima kasih kepada polisi meski dia menganggap bingkisan dari Kapolda Jateng itu bukan hal yang istimewa.
"(Soal bingkisan) ya biasa aja sih, nggak begitu penting. Ya matur nuwun buat Polres. Isinya kurang paham, bentuknya kardus sama amplop," ucapnya.
Warga lain, Mushohihul Khasani (35), menyatakan dirinya serta warga lain tetap kukuh menolak penambangan batu andesit di desanya. Dia juga berharap aparat tidak lagi melakukan tindakan sewenang-wenang kepada warga.
"Kami tetap menolak penambangan dan akan terus memperjuangkan hak kami. Buat aparat, jangan perlakukan kami sewenang-wenang," tutur Mushohihul.
(eva/aud)Nyanyian Perlawanan Iringi Kepulangan 64 Warga Wadas yang Sempat Diamankan - detikNews
Read More
No comments:
Post a Comment