Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik melemah pada penutupan perdagangan Senin (10/1/2022), setelah sempat diperdagangkan di zona hijau pada hari ini.
Indeks bursa saham acuan nasional tersebut ditutup melemah 0,15% ke level 6.691,12. Pergerakan indeks hari ini cenderung volatil, di mana pada awal perdagangan sesi I, IHSG sempat menyentuh zona merah. Tetapi selang beberapa menit setelah dibuka, IHSG menghijau hingga sesi dua hari ini.
Level terendah harian IHSG berada pada 6.689,282 pada awal perdagangan sesi I hari ini. Sedangkan level tertinggi harian indeks berada di 6.725,024 sekitar pukul 09:35 WIB.
Data perdagangan mencatat nilai transaksi IHSG pada hari ini cenderung menurun menjadi Rp 10,3 triliun. Sebanyak 216 saham menguat, 327 saham melemah, dan 140 saham stagnan. Investor asing masih melakukan aksi beli bersih (net buy) sebesar Rp 339 miliar di pasar reguler.
Investor asing melakukan pembelian bersih di saham PT Bank Jago Tbk (ARTO) sebesar Rp 204 miliar dan di saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) sebesar Rp 33 miliar.
Dari pergerakan sahamnya, saham ARTO ditutup menguat 0,8% ke level harga Rp 18.950/unit. Sedangkan saham BBCA berakhir melemah 0,65% ke level harga Rp 7.600/unit.
Sementara penjualan bersih dilakukan asing di saham PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) sebesar Rp 62 miliar dan di saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) sebesar Rp 22 miliar.
Saham BUKA ditutup ambles 3,39% ke level harga Rp 456/unit, sedangkan saham ANTM berakhir terkoreksi 0,45% ke level Rp 2.220/unit.
Secara sentimen, volatilitas di pasar keuangan masih digerakkan oleh faktor normalisasi kebijakan moneter dan juga penyebaran virus corona (Covid-19) Omicron.
Kondisi inflasi yang terus meningkat memang bakal memicu bank sentral untuk mengetatkan kebijakan moneternya lewat penurunan injeksi likuiditas dan kenaikan suku bunga.
Secara historis, siklus pengetatan moneter bukanlah kabar baik untuk pasar keuangan global. Naiknya suku bunga acuan akan membuat imbal hasil (yield) surat utang pemerintah yang sering dikenal sebagai risk free meningkat.
Adanya peluang pengetatan kebijakan moneter AS lewat kenaikan suku bunga di bulan Maret membuat pasar saham AS terkoreksi dan yield SBN AS melonjak.
Dari sisi perkembangan Covid-19, pada pekan lalu yang menjadi pekan pertama Januari 2022, kasus infeksi harian Covid-19 global mengalami kenaikan yang tajam. Jika di akhir Desember kasus harian masih di kisaran 1 juta, per 8 Januari 2022 rerata kasus harian dalam sepekan sudah naik 2x menjadi 2,2 juta.
Senada dengan kenaikan kasus Covid-19 global, kasus harian di dalam negeri juga meningkat. Kasus infeksi harian Covid-19 di Indonesia sejak November sudah konsisten berada di bawah 500 kasus. Namun di pekan lalu kasus Covid-19 kembali menyentuh angka 500 kasus per hari.
Belum usai varian Omicron, kini muncul varian Covid-19 baru yang memiliki karakteristik seperti varian Delta dan Omicron sehingga disebut sebagai Deltacron. Varian ini ditemukan di Siprus dan sudah ada 25 kasus.
TIM RISET CNBC INDONESIA
[Gambas:Video CNBC]
(chd)
IHSG Galau, Sempat Menguat, Tapi Melemah di Akhir Perdagangan - CNBC Indonesia
Read More
No comments:
Post a Comment