TEMPO.CO, Jakarta - Seorang asal Indonesia, Bambang Sutardjo, lolos dari amukan tornado meskipun tinggal di negara bagian Kentucky, Amerika Serikat, yang Jumat malam, 10 Desember 2021, terkena bencana angin puting beliung.
"Kebetulan saya tinggal di Lexington, sedangkan tornado menghantam wilayah barat negara bagian Kentucky," kata Bambang yang dihubungi Tempo, Minggu, 12 Desember 2021.
Jarak antara Lexington dan Mayfield, daerah paling parah terkena tornado, sekitar 400 km. Sebuah pabrik lilin luluh lantak terkena sapuan badai ketika sekitar 100 orang masih bekerja di dalamnya. Menurut otoritas Kentucky 40 orang bisa diselamatkan dan sedang mencari korban lainnya.
Menurut Bambang, pemerintah sudah memperingatkan akan adanya badai pada Jumat sampai Sabtu pagi. Ketika bangun pagi untuk sholat Subuh, hujan sangat lebat masih mengguyur disertai angin kencang.
"Saya bertelepon dengan imam masjid, apakah tetap ada salat Subuh berjamaah. Dijawab, karena ada peringatan pemerintah akan bahaya tornado, tidak masalah jika tidak salat berjamaah," kata Bambang, lulusan Fakultas Kehutanan UGM Yogyakarta yang sejak 1985 tinggal di AS.
Ia mengatakan, sebenarnya setiap bangunan sudah dirancang untuk menghadapi bencana semacam badai ini. "Tapi kekuatan tornado kali ini sangat besar, sehingga mungkin banyak bangunan tidak kuat menahannya," katanya.
Presiden Joe Biden pada Sabtu mengatakan Amerika Serikat telah dihantam oleh tornado terbesar yang tercatat dalam sejarah dan menjanjikan bantuan segera kepada wilayah terdampak.
Presiden Biden mengeluarkan deklarasi darurat bencana di Kentucky dan memerintahkan bantuan federal untuk mendukung upaya pemulihan setelah tornado menghantam negara bagian yang menewaskan sedikitnya 70 orang.
Kesaksian Warga Indonesia di Kentucky, Hujan Lebat dan Angin sampai Sabtu Pagi - Dunia Tempo.co
Lanjutan Lagi
No comments:
Post a Comment