Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melemah 0,13% ke level 6.552,80 mengawali perdagangan perdana pekan ini, Senin (29/11/2021).
IHSG lanjut mengalami koreksi hingga 1,04% ke level 6.494,12 pada 09.12 WIB. Asing langsung net sell sebesar Rp 204 miliar di pasar reguler dengan nilai transaksi pagi ini mencapai Rp 1,5 triliun.
Saham-saham blue chip menjadi yang paling banyak dilepas asing. Ada saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dengan net sell aisng terbesar senilai Rp 48,7 miliar dan Rp 24,9 miliar.
Sedangkan asing sebenarnya tak terlalu agresif memborong saham-saham domestik. Hal ini terlihat dari saham yang paling banyak dibeli asing nilai net buy-nya kurang dari Rp 5 miliar.
Saham PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) dan PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) menjadi saham yang banyak dibeli asing dengan net buy masing-masing sebesar Rp 3,3 miliar dan Rp 832 juta.
Minggu lalu pasar dihebohkan oleh pernyataan Badan Kesehatan Dunia (WHO), yang menyebutkan bahwa mereka telah menemukan varian baru Covid-19 yang jauh lebih menular dari virus awal dan varian Delta.
Varian tersebut bernama Omicron yang pertama kali ditemukan di Afrika Selatan dan kini sudah ditemukan di Inggris, beberapa negara Eropa dan Asia seperti Hong Kong.
Tiga negara besar di daratan Eropa yaitu Inggris, Jerman dan Italia menyebutkan telah menemukan kasus terkait Omicron pada hari Sabtu lalu. Selain itu ada juga Hong Kong dan Belgia yang melaporkan kasus terkait Omicron di masing-masing negara.
BioNTech juga mengatakan pada hari Jumat bahwa pihaknya mengharapkan lebih banyak data tentang varian virus corona baru yang mengkhawatirkan yang terdeteksi di Afrika Selatan dalam waktu dua minggu untuk membantu menentukan apakah vaksinnya yang diproduksi dengan mitra Pfizer Inc harus dikerjakan ulang.
Pfizer dan BioNTech mengatakan bahwa jika perlu mereka berharap dapat mengirimkan vaksin baru yang disesuaikan dengan varian yang muncul dalam waktu sekitar 100 hari.
Aksi lockdown yang banyak ditempuh oleh negara-negara Barat kembali memantik pasar untuk merespons negatif. Bursa saham Eropa banyak ambles dengan koreksi 3%. Wall Street dan Bursa Asia karam hingga 2%.
Perkembangan varian Omicron masih akan menjadi sentimen utama yang menggerakkan pasar setidaknya untuk hari ini.
Faktor lain yang perlu dicermati adalah bulan November yang segera berakhir. Secara musiman IHSG cenderung mengalami koreksi di bulan November selama 2 dekade terakhir dengan probabilitas yang besar di atas 50%.
TIM RISET CNBC INDONESIA
[Gambas:Video CNBC]
(trp/trp)
Omicron Bikin IHSG Kocar-Kacir! Pagi-pagi Sudah Ambruk 1% - CNBC Indonesia
Lanjutan Lagi
No comments:
Post a Comment