Rechercher dans ce blog

Monday, November 22, 2021

Heroik! IHSG Rekor Lagi, Setelah Sempat Terseok-seok - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil berbalik arah ke zona hijau pada penutupan perdagangan Senin (22/11/2021), setelah pada perdagangan sesi I hingga awal sesi II hari ini sempat diperdagangkan di zona merah.

Indeks bursa saham acuan Tanah Air tersebut ditutup naik tipis 0,05% ke level 6.723,39, rekor level tertinggi baru dalam sejarah pasar modal Indonesia. IHSG pada awal sesi I dibuka di zona hijau bahkan sempat tembus level all time high (ATH) baru di level 6.754,46. Tetapi sekitar pukul 09:30 WIB, IHSG langsung berbalik arah ke zona merah hingga perdagangan sesi II sekitar pukul 14:00 WIB.

Level ATH IHSG pada awal sesi I dianggap sebagai level tertinggi perdagangan intraday hari ini. Sementara itu level terendah yang pernah dicicipi IHSG hari ini berada di 6.690,82.


Data perdagangan mencatat nilai transaksi hari ini cenderung turun tipis menjadi Rp 14,3 triliun. Sebanyak 228 saham naik, 299 saham turun dan 143 lainnya flat.

Investor Asing juga tercatat masih menjual bersih (net sell) sebesar Rp 28 miliar di pasar reguler pada perdagangan hari ini.

Investor asing melakukan penjualan bersih di saham emiten menara telekomunikasi yang baru listing di bursa pada hari ini, yakni PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) alias Mitratel sebesar Rp 297 miliar. Selain di saham MTEL, asing juga tercatat melepas saham induk dari Mitratel yakni PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) sebesar Rp 95 miliar.

Dari pergerakan sahamnya, saham MTEL ditutup ambruk 4,38% ke level harga Rp 765/unit, sedangkan saham TLKM berakhir merosot 2,56% ke level harga Rp 3.800/unit.

Sementara pembelian bersih dilakukan asing di saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) sebesar Rp 137 miliar dan di saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) sebesar Rp 49 miliar.

Saham BBRI ditutup stagnan di level Rp 4.280/unit, sedangkan saham BMRI ditutup melesat 1,38% ke level harga Rp 7.350/unit.

Berita negatif yang datang dari Eropa dan tak kompaknya saham-saham di Bursa New York tentu saja menjadi kekhawatiran tersendiri bagi bursa saham Asia, termasuk pasar saham RI.

Dari Eropa, kasus virus corona (Covid-19) melonjak puluhan kali lipat dan membuat pemerintah di berbagai negara kembali mengambil tindakan tegas.

Austria menjadi sorotan dunia setelah memilih kembali mengimplementasikan karantina wilayah (lockdown) berskala nasional. Sementara itu Jerman memilih untuk membatasi mobilitas masyarakat yang belum divaksinasi.

Kecemasan akan kembalinya lockdown berskala global juga merembet ke pasar komoditas. Harga kontrak berjangka (futures) minyak mentah pun ambrol ke level di bawah US$ 80/barel.

Sementara itu dari dalam negeri, pandemi Covid-19 terbilang sudah terkendali. Namun pemerintah mengantisipasi kembali terjadinya lonjakan di akhir tahun ini.

Oleh karena itu pemerintah rencananya akan menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 3 di seluruh wilayah Indonesia mulai 24 Desember 2021 hingga 2 Januari 2022.

TIM RISET CNBC INDONESIA


[Gambas:Video CNBC]

(chd/chd)

Adblock test (Why?)


Heroik! IHSG Rekor Lagi, Setelah Sempat Terseok-seok - CNBC Indonesia
Read More

No comments:

Post a Comment

Sempat Berdinding Kayu dan Tak Layak, Ini 8 Potret Kondisi Terbaru Rumah Melly Lee di Kampung Halaman - Kini … - KapanLagi.com

Sebelumnya kondisi kediaman Melly Lee di kampung halaman banyak mendapat sorotan. Jauh sebelum tenar Melly dan keluarga hanya tinggal di s...