Jakarta, CNBC Indonesia - Saham emiten milik pengusaha Toto Sugiri PT DCI Indonesia Tbk (DCII) kembali melaju kencang di zona hijau pada awal perdagangan hari ini, Kamis (26/8/2021), melanjutkan kenaikan pada 2 hari sebelumnya.
Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham DCII sempat melambung 10,00% ke Rp 47.300/saham sesaat setelah bel pembukaan berbunyi. Selang 9 menit kemudian, penguatan saham DCII menjadi 4,65% ke Rp 45.000/saham. Nilai transaksi saham ini tercatat Rp 1,20 miliar dengan nilai kapitalisasi pasar Rp 107,27 triliun.
Sebelumnya, pada Selasa (24/8), saham DCII ditutup melesat 9,99%, sementara pada Rabu (25/8) kemarin naik 9,97%.
Reli kenaikan dalam 3 hari terakhir ini seperti 'ajang balas dendam' saham DCII setelah sebelumnya sempat menembus batas auto rejection bawah (ARB) selama 7 hari beruntun pascapembukaan suspensi oleh bursa per 12 Agustus lalu.
Selama sepekan saham ini masih naik 8,27%, sementara dalam sebulan anjlok 24,67%. Adapun dalam 6 bulan terakhir 'meroket' 263,80%.
Saham DCII sebelumnya disuspensi BEI pada 17 Juni 2021 atau hampir 2 bulan seiring dengan terjadinya peningkatan harga saham DCII yang signifikan.
Seperti diketahui, saham DCII terakhir kali diperdagangkan pada level Rp 59.000 per saham pada Rabu (16/6/2021).
Perseroan baru melantai di pasar modal pada 6 Januari 2021 dengan harga penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) Rp 420 per saham. Saham DCII sempat tercatat meroket 14.000% dari harga IPO.
Mengacu pemegang saham efektif DCII sampai 30 Juli 2021, saham ini dimiliki oleh Otto Toto Sugiri sebesar 29,90%, Marina Budiman 22,51%, Han Arming Hanafia 14,11%, ketiganya merupakan pemegang saham pengendali.
Sedangkan, Anthoni Salim tercatat menggenggam kepemilikan 11,12%. Sisanya, pemegang saham publik 22,36%.
Manajemen DCII sebelumnya sudah memberikan penjelasan mengenai konversi saham DCII yang dilakukan Presiden Direktur Toto Sugiri dan Presiden Komisaris perusahaan Marina Budiman dari tanpa warkat (scriptless) menjadi warkat, pada Rabu (4/8/2021).
Dalam keterbukaan informasi di BEI, Corporate Secretary DCI Indonesia Gregorius Nicholas Suharsono mengatakan, konversi saham yang dilakukan oleh kedua petinggi DCII tersebut dilakukan demi efisiensi.
"Pemegang saham utama menilai bahwa penyimpanan dalam bentuk warkat merupakan hal yang lebih efisien," ujar Gregorius.
Gregorius menegaskan saat ini pengendali dan pemegang saham utama perseroan tidak memiliki rencana untuk mengubah kepemilikan saham perseroan.
TIM RISET CNBC INDONESIA
[Gambas:Video CNBC]
(adf/adf)
Saham DCII Gerak Liar Lagi, Sempat Terbang tapi Rawan Longsor - CNBC Indonesia
Read More
No comments:
Post a Comment