Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.337 per dolar AS pada perdagangan pasar spot Rabu (4/8) pagi. Posisi tersebut menguat 0,03 persen dibandingkan perdagangan Selasa (3/8) sore di level Rp14.342 per dolar AS.
Pagi ini, mayoritas mata uang di kawasan Asia terpantau menguat terhadap dolar AS. Tercatat, yen Jepang naik 0,08 persen, dolar Singapura menguat 0,01 persen, dan dolar Taiwan bertambah 0,02 persen.
Lalu, won Korea Selatan naik 0,02 persen, rupee India menguat 0,08 persen, dan yuan China naik 0,07 persen.
Sedangkan, peso Filipina turun 0,35 persen, ringgit Malaysia turun 0,15 persen, dan bath Thailand melemah 0,20 persen.
Sementara itu, mata uang di negara maju kompak melemah terhadap dolar AS. Kondisi ini ditunjukkan oleh poundsterling Inggris turun 0,03 persen, dolar Australia berkurang 0,07 persen, dolar Kanada melemah 0,06 persen, dan franc Swiss koreksi 0,02 persen.
Analis Pasar Uang Ariston Tjendra mengatakan penguatan rupiah pagi ini ditopang oleh meningkatnya minat pasar terhadap aset berisiko, termasuk mata uang di negara berkembang. Hal ini ditandai dengan kenaikan indeks saham AS dan sebagian Eropa pada perdagangan kemarin.
"Kinerja perusahaan yang membaik di kuartal II ini menjadi pendorong minat pasar terhadap risiko," terangnya kepada CNNIndonesia.com.
Namun, kekhawatiran pasar terhadap kenaikan kasus covid-19 global bisa mengerem penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Sebab, pasar masih mewaspadai pergerakan kasus covid-19 di Indonesia yang masih menunjukkan tren kenaikan, meski beberapa kali jumlah kasus harian turun.
Ia memperkirakan mata uang Garuda melaju di rentang Rp14.300 hingga Rp14.380 per dolar AS pada perdagangan hari ini.
"Rupiah mungkin masih bisa memanfaatkan momentum penguatan kemarin untuk menguat kembali hari ini," imbuhnya.
(ulf/sfr)Rupiah Menguat ke Rp14.337 per Dolar AS pada Rabu Pagi - CNN Indonesia
Lanjutan Lagi
No comments:
Post a Comment