JAKARTA, KOMPAS.com - Berdasarkan platform kualitas udara iqair.com pada Senin (23/8/2021), kualitas udara di Jakarta berada di peringkat pertama sebagai yang terburuk di dunia pada pagi ini.
Dihimpun pukul 08.13 WIB, kualitas udara di Jakarta pagi ini ditandai warna merah alias memiliki kualitas udara yang buruk.
Tercatat, dalam periode waktu pukul 07.00-08.00 WIB, konsentrasi sebaran PM 2.5, atau partikel udara yang berukuran lebih kecil dari 2.5 mikron di Jakarta sebesar 72,7 mikrogram per meter kubik (MPMK).
Baca juga: Warga Jakarta Ingin Dapat Vaksin Pfizer? Simak Lokasi dan Syaratnya
Padahal, bila mengikuti standar harian nasional, yakni 65 MPMK, maka angka Jakarta pagi ini sudah jauh melewati standar aman.
Apalagi, jika bila melihat baku mutu udara ambien standar dunia WHO yang hanya 25 MPMK, maka Jakarta pagi ini sudah sangat jauh melewat batas aman.
Bahkan, kualitas udara Jakarta tercatat jauh lebih buruk pada periode waktu 06.00-07.00 WIB. Tercatat konsentrasi sebaran PM 2,5 saat itu bahkan mencapai 87,5 MPMK.
Dapatkan informasi, inspirasi dan insight di email kamu.
Daftarkan email
Bodetabek
Kualitas udara burik juga terjadi di Kota Tangerang. Meski tidak seburuk Jakarta, tercatat konsentrasi sebaran PM 2.5 di Tangerang mencapai 46,2 MPMK.
Kualitas udara ini melewat standar sehat dari WHO dan ditandai warna oranye atau tidak sehat bagi kelompok sensitif.
Sementara itu, Kota Tangerang Selatan berstatus warna oranye dengan konsentrasi PM 2,5 sebesar 36,2 MPMK.
Baca juga: Wagub Klaim Jakarta Masuk Zona Hijau Covid-19 dan Capai Herd Immunity
Adapun kualitas udara di Kota Bogor, Depok, dan Bekasi tercatat masih aman pagi ini.
Kota Bogor ditandai dengan berwarna kuning dengan konsentrasi PM 2,5 sebesar 18,4 MPMK.
Kota Depok dan Kota Bekasi juga memiliki konsentrasi PM 2,5 jauh di bawah batas yang ditentukan.
Masing-masing dilaporkan sebesar 11,7 MPMK dan 11,9 MPMK. Keduanya ditandai warna hijau.
Dengan demikian, kualitas udara di Jakarta dinilai tidak sehat dan berisiko mengakibatkan gangguan pada paru-paru dan jantung, terutama pada kelompok sensitif dengan risiko tinggi.
Kualitas Udara di Jakarta Terburuk di Dunia Senin Pagi - Kompas.com - Megapolitan Kompas.com
Lanjutan Lagi
No comments:
Post a Comment